Minggu, 27 Desember 2015

Tentang Sakit yang Dulu Kuabaikan, Tentang Satu Nama yang Dulu Selalu Kuperjuangkan

Dan lagi, hujan malam tadi membawaku pada ingatan tentang kamu. Sudah lama tak ku dengar kabarmu. Sudah lama sapa yang selalu buat pipiku merah merona menghilang, seakan menguap begitu saja diudara. Aku dan secangkir teh panas dalam malam tadi. Yang dulu kita nikmati bersama dengan manis tanpa suara, kini seakan terasa getir bergelayut dilidah.

Entah ada dibelahan dunia mana kamu saat ini. Atau sedang bertarung memperjuangkan mimpi yang seperti apa, lihatlah masa laluku. Aku merindukanmu. Tentang harapan yang dulu pernah sama-sama kita kumpulkan dan perjuangkan. Tentang rindu yang dulu selalu dengan mudah bisa aku sampaikan. Tentang cinta yang selalu mengarah pasti pada satu hati yang kini seperti tak punya perasaan. Aku menyimpannya rapih dan tak pernah berniat membaginya pada siapapun. Aku juga sama sekali tak pernah berniat membuangnya. Hanya kututup semampuku. Meski Sesekali dia terbuka begitu saja tanpa permisi.

Masih nyata kurasa setiap desirnya. Saat tanganmu mengusap lembut kepalaku. Saat cinta menyapa hangat hatiku. Diantara sekian banyak orang yang datang, kamu mampu menyita jutaan rinduku. Aku mengingat setiap detilnya tanpa terlewat satu barispun. Meski ku tahu kamu mungkin tak akan berhenti disitu. Kamu tak akan seperti aku. Menganggungkan irama yang dulu pernah kita senandungkan bersama. Tapi toh tetap saja, aku masih cinta. Meski tanpa sengaja, aku masih membiarkan tempatmu kosong dalam waktu lama. Hanya untuk jaga-jaga saja, kalau-kalau nanti, entah kapan itu. Kamu pulang dan menyapa kembali hati ini.

Bukan sekali dua kali kurasa dunia menertawai. Saat kamu pergi begitu saja tanpa pamit. Saat ku tahu kamu sudah tak sama lagi. Saat ku tahu kamu medua. Ah sudahlah! toh tetap saja aku masih cinta. Aku memberimu maaf meski tak pernah kamu minta. Aku menunggu meski kamu tak pernah menyuruhku melakukan itu. Siapa yang pantas disalahkan kalau nyatanya hati ini benar-benar tak bisa dengan mudah diketuk cinta yang baru?

Aku sendiripun ingin bahagia bersama cinta yang datang menyapa. Tapi rinduku justru hanya untuk satu nama dan tak bisa dengan mudahnya kuhapus begitu saja. Berkali-kali aku ingin kembali pada kamu yang sosoknya seakan tak dapat kutemukan dalam diri manapun. Tapi kamu malah jadi seperti tempat yang selalu aku rindukan tapi tak dapat lagi aku temui dimana pintunya. Saat dulu aku bisa dengan mudahnya bersandar pada pundakmu, menceritakan semua perasaanku. Kini, bahkan untuk menyapamu saja aku benar-benar tak tahu bagaimana caranya.

Dulu saat menatap foto kita berdua aku selalu senyum-senyum sendiri penuh cinta, Tapi kini rasanya seperti tersayat diluka yang masih menganga, dengan perih yang sejadi-jadinya. Mungkin kamu sudah benar-benar pergi dan memulai cerita baru yang bermacam-macam. Sementara aku masih mengharapkan nama yang sama untuk kehidupan yang akan datang. Kurasa Tuhan saja sudah bosan melihatku yang berusaha memelukmu dalam doa. Menceritakan betapa tak bisanya aku lupa.

Aku masih berharap bisakah aku merubah keputusan Tuhan? Bisakah kutaklukan kamu dalam sujud pada sang Esa? Sungguh, padamu aku masih cinta. Bila nanti entah kapan itu kamu menemukan cinta tempatmu berhenti selamanya. Semoga kamu masih bisa mengingatku meski hanya sebagai serpihan cerita yang pernah kamu sapa dipersimpangan. Paling tidak, aku pernah mendampingimu dalam debat dengan hati tersayat. Wanita ini dalam luka pernah bertahan mati-matian membuatmu nyaman. Aku pernah mempertahankanmu dalam segala kepayahan.

Semoga kelak aku juga bisa bahagia dalam cinta yang tak pernah berniat meninggalkan. Meski terluka aku berharap bisa pulih dan belajar mengikhlaskan. Karena Bukankah ada Tuhan selalu mahir dalam urusan pemulihan? Maka berlalulah masa laluku. Meski butuh waktu panjang untuk melupakanmu, bukankah selalu ada kemungkinan cinta yang baru hadir dan membahagiakan? Jadi, aku akan terus mengupayakan bahagiaku dalam kesabaran. Tuhan pasti tak akan tutup mata dalam setiap harapan.

Jumat, 18 Desember 2015

:: Desember kali ini.. ::

Aku masih menanti..
Menunggu lama sekali sampai dipenghujung tahun ini..
Tapi belum juga kutemukan..
Lama sekali..
Sampai kupikir lagi mungkin ini bukan waktu yang tepat..
Mungkin awal tahun depan..
Atau pertengahan tahun..
Atau mungkin akhir tahunnya..
Iya.. Lama sendiri..
Dan aku Merasa iri melihat mereka yang tlah berdua dengan halalnya..
Dan sungguh aku jadi mudah tersingung mendengar pertanyaan kapan lagi dari orang-orang yang menyakitkan....
Tuhan..
Desember kali ini..
Masih dengan doa yang sama..
Masih dengan pengharapan yang sama..
Berharap ada kejutan indah..
Entah itu menemukan atau ditemukan..
Desember kali ini..
Aku masih menunggu walau bukan dengan sabarku lagi..
Karna aku terlalu mudah marah untuk hal yang biasa..
Entahlah..
Mereka terlalu sibuk mencampuri..
Mereka terlalu sibuk untuk ingin tau..
Padahal aku masih ingin bahagia dengan caraku sendiri..
Tuhan..
Desember kali ini..
Bisakah kutemukan seseorang yang benar untukku..??
Seseorang yang akan menjagaku dengan sabarnya..
Seseorang yang selalu menyayangi dengan tulusnya..
Seseorang yang selalu menemani sampai akhir-akhir tahun dipenghujung masanya..
Tuhan..
Masih dengan doa yang sama..
Untuk Desember kali ini..
Amiin

Selasa, 01 Desember 2015

Afgan - sadis (Lalu, Apa lagi Yang Harus Ku Tulis Saat Air Mata Sudah Kering?)

Yang paling menyakitkan dari kepergian mu sebenarnya bukan karena esok kamu tidak lagi di sampingku, tapi karena kepergian mu sama sekali bukan dengan cara yang baik. Selalu dengan mudah kau dapatkan alasan untuk pergi dari cerita kita. Selalu ada cara untuk mu bisa menyakiti dan melukai ku hingga membuat ku merasa tlah mati bersama hati ku.
Sudah terlalu banyak kalimat tertumpah, seperti air mata ku yang sudah kering untuk menangisi mu. Lalu apa lagi yang harus ku tulis disini?

"SEBEGITU BEKU KAH HATI MU SEPERTI BATU?"

Aku memang terlalu bodoh mencintai mu dan kamu terlalu pandai MENGHANCURKAN KU. Membawa setiap angan jauh terbang ke atas, lalu melemparkannya begitu saja kebawah.
Aku mungkin konyol, tolol, bodoh, goblok, benalu, kerudung dusta, t*i, anj*ng seperti yang kau ucap dengan mudah tanpa pernah memikirkan betapa sakit nya hati ini menerima semua perlakuan mu untuk membalas semua cinta dan ketulusan yang ku berikan dengan sepenuh hati dan segala kelembutan nya. Tapi sungguh, bagiku tindakan mu terlalu tidak lucu.

"CINTA BUKAN SOAL MENGEMIS, BUKAN SOAL BERAT SEBELAH, DAN BUKAN SOAL BERJUANG SENDIRIAN."

Apa kamu masih terlena? karena aku terlalu menginginkan mu, mendewa dewa kan mu? Tak cukupkah kau melukai dan menghancurkan ku hanya dengan menghiyanati dan mendustai ku ?haruskah kau menghina, mencaci dan memfitnah ku atas semua kesalahan dan perbuatan dusta mu terhadap dia yang kau cintai dan ingin kau miliki? Apa salah ku pada mu? Apa yang telah ku lakukan hingga kamu begitu tega memperlakukan ku bagai ludah yang ku lepeh begitu saja? apa yang telah ku perbuat pada mu hingga kau begitu tega memperlakukan ku bagai sampah kotor yang menjijikan? ku sakitikah dirimu? ku dustai kah semua kepercayaan yang kau beri pada ku? ku kecewakan kah hati mu yang membawa nama tuhan untuk mengucap cinta pada ku? ku hempas kah kau yang selalu ingin aku untuk lihat segala pengorbanan mu? ku sakitikah keluarga mu? tidak sama sekali, demi allah sangat ku jaga dan sangat ku perlakukan dengan hati-hati, hati mu yang ternyata busuk dan hitam. Ku jaga dengan sangat hormat cinta dengan nama tuhan yang kau lontarkan pada ku. Semoga takan pernah kau rasakan apa yang ku rasakan atas semua perlakuan fitnah dan dusta mu pada ku. Banyak kata yang ingin ku ungkap, tapi rasa nya percuma saja, kau anggap ini sekedar tulisan murahan bagimu. Sebuah roman picisan yang kau lihat sebelah mata. Silahkan saja, kamu boleh melempar nya atau membuang nya bagai sampah kotor yang menjijikan. Lelah ku berjuang dan bertahan, lelah ku menahan luka untuk setiap dusta dan penghiyanatan mu. kamu tak pernah tau. Mungkin juga tak pernah mau tau.

Sekali lagi, kamu boleh meledek dan menghina ku bagai sampah kotor yang yang menjijikan dan tak pernah berarti. Kau boleh melontarkan segala fitnah dan dusta mu agar dia mau menerima mu kembali dalam pelukan nya. Dia mungkin mempercai mu, Tapi Allah tidak pernah tidur, Allah tidak buta dan Allah maha tau segala nya. Allah maha tau atas semua kebenaran nya. Aku berharap dia akan mencintai mu dengan baik, Membahagiakan mu seperti apa yang kau inginkan, menerima, memaafkan dan mempercayai mu tanpa syarat. Dan aku akan selalu percaya, Allah akan mengganti semua sakit dan luka ini dengan kebahagiaan yang jauh lebih berlimpah. Aku memang masih berjuang merelakan mu. Kamu punya hak untuk meremehkan perjuangan ku mencintai mu. Dan kini pun kamu punya hak untuk meremehkan perjuanganku merelakan mu. Tapi aku juga punya hak untuk bahagia, aku juga punya hak untuk menjaga hati ku agar tidak terus terluka karena mu.

"CINTA BUKAN HAL KONYOL YANG BISA MEMBUAT HATI SAKIT HINGGA KESEKIAN KALI NYA"

Aku yakin aku mampu berbahagia. Dengan perjuangan ku selalu mendekatkan diri ku kepada allah. Berharap segala luka perih dan kecewa ini hilang dan takan pernah lagi kembali.




Jumat, 13 November 2015

Untukmu yang Pernah Aku Perjuangkan dan Akhirnya Disia-siakan

Cerita cinta memang tak selalu berakhir seperti yang kita bayangkan, banyak sekali mimpi-mimpi yang telah “kita” bangun menjadi debu yang hilang begitu saja terbawa angin, seiring waktu, perasaan yang dulu pernah sama-sama kita rasakan perlahan memudar terkikis waktu, lebih tepatnya perasaan mu. Perjalanan panjang kisah kita tak pelak membuat hati mu tetap bertahan untuk ku, banyak ragam solek wanita membuat mu ternganga dan berjalan menghampiri salah satu dari mereka sampai kau pun mencabut hati mu yang telah berakar kuat di hati ku.

SEBELUM WAKTU MEMBAWAMU PERGI JAUH DARI KU, AKU INGIN TAU RINCI HATI MU UNTUK KU..

Sekian ratus hari yang telah kita lewati tak pelak membuat hati mu tetap untuk ku, meski dulu semua terasa sangat indah sampai-sampai bibir ku kaku karena selalu tersenyum lebar mengingat mu,kini waktu seakan melaju membawa setiap inci kenangan kita, meninggalkan luka menganga di hati ku, iya.... kamu adalah pria kedua yang sangat aku sayangi pergi membawa hati mu kembali, untuk gadis yang indah dipandangan mu, meski begitu aku hanya mengajukan satu pertanyaan “ apa kau benar- benar akan pergi dengan cara seperti ini?”,pertanyaan itu terus saja menari-nari di otak ku aku hanya ingin tau bagaimana perasaan mu ketika memutuskan untuk berjalan bertatapan punggung dengan ku.


TIDAK KAH KAU TAU, SAKIT YANG TERASA KETIKA AKAR YANG SUDAH SANGAT KUAT DI CABUT PAKSA BEGITU SAJA?

Pesona solek mereka “gadis-gadis bergancu merah” memanglah sangat kuat di mata mu, karena mereka, sedikit kealpaan ku menjadi bom untuk mu meledak seketika di depan ku, kemarahan karena keinginan pergi membuat mu menjadi garang yang membuat aku ingin memekik dan berlari ke arah manapun yang tak ada bayang-bayang mu,tidak kah kamu tau betapa sakit yang aku rasakan ketika kamu memaksa pergi dari ku ketika aku belum bersiap-siap untuk itu, kau menghentakkan keluar dengan sangat keras akar yang telah ternanam kuat, tanah yang tak berdaya hanya bisa pasrah dan melebur seketika. Aku hanya ingin mengatakan aku begitu sakit ketika kau memaksakan diri ku untuk menerima semua keinginan mu.

KARENA KETULUSAN YANG ADA AKU MERASA "KITA" PANTAS UNTUK KU PERJUANGKAN..

Waktu yang melaju dengan kecepatan 200 kg/jam membuat semua benar-benar terasa sangat cepat berlalu, “kita” yang dulu pernah tertawa bersama menjadi aku dan kamu yang tak saling menyapa lagi, tetapi aku masih ingin memperjuangkan “kita” untuk kita, waktu yang lebih dari 800 hari kita lewati tak ingin ku buang begitu saja,tak ingin aku kenangan itu menjadi debu yang terbawa angin begitu saja, aku masih ingin memaafkan mu, menerima mu, kita hanya perlu mengulang semua dari awal, apakah itu sulit???, yap ..untuk mu itu sangat sulit dan tak akan pernah terjadi, hanya saja aku ingin menyampaikan keinginan hati ku.. perjuangan ku mungkin saja tak bisa terlihat kasat mata oleh mu, atau pun orang lain, perjuangan ku seperti aku berkelahi dengan batin ku, memaksa batin untuk bisa menerima mu lagi dan menganggap semua kesalahan mu angin lalu.

LEBIH DARI 365 HARI SETELAH PERPISAHAN ITU AKU MASIH MENUNGGU DAN MEMBUKA TANGAN KU UNTUK MENYAMBUT MU KEMBALI..

Setelah kau memutuskan untuk pergi aku masih ingin menunggu mu, tanpa menghiraukan batin ku yang sebenarnya tak ingin menunggu mu lagi karena  kesalahan yang telah kau torehkan dan membuat luka menganga di hati ku, hanya saja aku masih ingin untuk menunggu mu kembali, ribuan doa yang telah aku sampaikan kepada pencipta ku, berharap hati mu akan terbuka lagi untuk ku, dan berbalik badan sembari berjalan datang untuk memeluk ku lagi, hari demi hari pun terasa seperti abu-abu, waktu yang ku inginkan untuk berbahagia dengan sahabat atau pun keluarga menjadi waktu yang selalu memenung dan menitik kan air mata, meski terasa sangat lama aku hanya ingin tau akan kah waktu itu datang kembali?


WAKTU BERLALU DAN MEMBUKA MATA DAN HATI KU "PERJUANGANKU TELAH DI SIA-SIAKAN DAN KAU TAK PANTAS AKU PERJUANGKAN..


Seiring waktu berlalu dengan luka yang masih menganga karena mu, perjuangan ku yang masih ku kukuh kan  perlahan mulai rubuh, aku yang awalnya ingin memperjuangan “Kita” menjadi aku ingin “kita tak pernah mengenal lagi”, luka yang menganga terlalu dalam perlahan sembuh dan merapat sendiri tetapi bekasnya tak akan pernah hilang, tertulis jelas diluka itu siapa manusia yang tak punya hati yang menorehkannya, seiring waktu aku mulai membenci dan tak ingin lagi untk mengenal mu, waktu membuat ku sadar “kau tak pantas aku perjuangkan” karena kau manusia tak punya hati, perjuangan ku hanya sampai disini 365 hari lebih untuk memperjuangan mu ku rasa sudah cukup dan aku MENYERAH.


BUKANKAH YANG NAMA NYA PEMBALASAN ALAM ITU BERLAKU..


Bukankah pembalasan alam atau Karma itu berlaku bagi mereka yang menyakiti seseorang yang tulus?, aku tak berharap itupun berlaku untuk mu hanya saja jika alam ingin kamu merasakan apa yang aku rasakan saat ini, toh itu bukan keinginan ku atau pun doa ku, hanya saja jangan lagi untuk yang kesekian kalinnya kamu mengulangi kesalahan yang sama pada kaum hawa yang lain, meski kami berbeda tapi hati kami masih sama rapuhnya, meski begitu aku masih tetap ingin mendoa kan mu.


“semoga kamu yang disana menyadari setiap ketulusan seseorang dan tak pernah mempermainkan nya, dan semoga kamu selalu bahagia “

_MM_
Jika saja seseorang selalu siap untuk sebuah perpisahan..
Pasti tak kan ada air mata atau kesedihan yang mendalam..
Tak kan ada yang namanya kepedihan yang menyesaki relung sanubari..
Jika saja seseorang lebih peka untuk membaca yang namanya kehilangan..
Pasti tak kan ada perasaan berat untuk melepaskan atau dilepaskan..
Tak kan ada yang menangis karna ditinggalkan atau meninggalkan..

Inilah sebuah pertemuan..
Yang kan berakhir pada perpisahan..
Entah itu perpisahan terbaik atau yang melukakan jiwa yang hanya menyisakan dendam..
Dulu pernah kumencintai separah parahnya mencintainya..
Sampai ku tak melihat keburukan yang ada padanya..
Yang kutau hanya dia yang paling indah..
Sampai aku menjadi berlebihan menyayanginya..
Tapi yang ada..
Dia tak membalas perasaannya dengan sama..
Dia melukai.. dia menghancurkan..
Tapi itulah kenyataan yang sulit ku menerimanya..
Dan andai saja aku bisa lebih peka untuk mengerti keadaan yang ada..
Aku tak kan seluka ini..
Jika saja sebuah cerita sedih bisa dengan mudah dihapus lalu digantikan dengan sebuah cerita yang penuh riang tawa..
Mungkin tak kan ada rasa sakit yang tersisa lagi..
Dan inilah..
Tak satu pun yang bisa lebih siap untuk sebuah kehilangan..
Dan itu mengajarkan bahwa yang kekal bukan lah kebersamaan..
Kita selalu sendiri dan akan tetap sendiri nanti..

Rabu, 11 November 2015

Berakhir sudah kisah yg ku damba
Yang ku hayal akan manis bersamamu
Kau yang bagiku cukup sempurna
Tapi akhirnya ku tuai kecewa
Andai ku bisa menata jalan sendiri
Takan ku biarkan pilu ku lewati
Tapi Dia mengujiku
Menunjukan jalan Nya, tanpa menunggu ku siap bagaimana melaluinya
Namun pada kalanya aku harus bersyukur
Karna ini akan tetap menjadi akhir
Dari semua dongeng-dongeng cintamu yang kau lantunkan manis kedalam pikiranku
Dan aku terbangun
Dari mimpi-mimpimu yg katanya ingin memperjuangkanku
Hahaha
Kau....
Kau....
Kau seperti....
Entahlah, pikir saja sendiri !!!
Seorang yg seperti apa dirimu ?
Yang menghancurkan harapan-harapan indah dariku
Hanya untuk seorang yang bahkan menjadikan sebuah benalu yang terbuang

Cukup ku tau dirimu
Mungkin aku terlalu baik bagimu
Maka jalanlah dijalanmu !!!
Jangan menoleh lagi padaku !!!

aku menitipkanmu pada Tuhan

Aku menitipkanmu pada Tuhan
Untuk semua keterbatasanku yang hanya mampu melihatmu dari kejauhan
Aku menitipkanmu pada Tuhan
Karena yang aku mampu mengamatimu dalam diam
Meskipun begitu aku tak akan membiarkanmu dalam diamku
Kamu tak akan kusengaja untuk kuhilangkan atau kuhapus dari ingatan
Mungkin Tuhan ingin menitipkan namamu padaku
Agar kamu menjadi daftar dalam lantunan doa-doa malam
Aku tak akan menolak selama itu membawakanmu kebaikan
Sebab aku tau tak ada yang bisa aku lakukan untukmu
Selain menitipkanmu pada-Nya
Perihal didekatkan dijauhkan dibersamakan pun dipisahkan
Aku memang tak tau apakah kamu orangnya atau yang lainnya
Yang kelak akan Tuhan hadiahkan untukku sebagai penyempurna agama

Tidak Seperti Itu

Ada beberapa yang menganggapku tega
Sebab begitu mudah melepaskan lalu melupakan
Tak ada yang mudah dalam hidup apalagi berurusan dengan sebuah kehilangan
Bukankah kehilangan adalah salah satu bagian yang paling menyakitkan?
Kadang yang bisa dilakukan hanya merelakan dan mengikhlaskan
Sebab tetap bertahan pada sakit hati ataupun benci
Hanya akan terus-terusan melukai diri sendiri
Tak ada hal yang lebih baik selain berhenti melakukan hal yang tak diingini Tuhan
Memaafkan, melepaskan, merelakan, mengikhlaskan, pun melupakan
Yang aku mampu hanya mengusahakan itu semua
Tanpa mereka tau dengan menduga-duga mereka berkata sekenanya
Menyembuhkan sebuah luka tentu ada prosesnya
Namun tak selalu proses itu diumbar-umbar ditunjukkan kepada semua mata
Sebab aku tau diluar sana banyak mulut yang tak segan-segan meragukan niat untuk beranjak menyudahi rasa yang terluka
Dan mereka hanya penonton semata yang tak benar-benar tau bagaimana yang sebenarnya


_MM_
Tak ingin terkenang..
Cukup sudah..
Biar hanya kata yang tersaji lewat puisi..
Tulisanku ini bukan untuk mengenang..
Hanya saja sebagai lembaran yang akan segera dilupakan..
Dan setelah kau baca..
Kau pun akan terlupa..
Seperti caramu yang buatku lupa diri..
Merasa jadi yang paling dicintai..
Namun ternyata itu semua bukanlah bearti..
Setelah ku merasa terbang tinggi..
Kau taklukan aku dengan segala pujian..
Tapi ternyata kau hempaskanku..

Aku ingin lupa..
Sejak dihari itu..
Anggaplah ini tulisan terakhirku..
Tak kan ada lagi namamu.. ceritamu..
Semua mati terkubur bersama kenangan yang ingin kukubur..
Aku ingin melupakan..
Membiasakan diri seperti pada awalnya..
Saat semua belum ada dirimu..

Kamis, 29 Oktober 2015

Dygta - Cinta Aku Menyerah













Kali ini ku mulai berhenti, berhenti untuk mencintai mu..
berhenti untuk mencintai mu...
Telah ku coba untuk BERTAHAN, aku semakin terluka..

Sebenarnya ku tak ingin berpisah, namun hati tak bisa menerima..
Terlalu dalam kau lukai hati ku...tak sanggup lagi bertahan..
CINTA AKU MENYERAH...

Tak mungkin lagi kita teruskan..
Bila akhir nya kau tak setia..
Meski mencoba untuk bertahan...
Aku semakin terluka..

Sebenarnya ku tak ingin berpisah, namun hati tak bisa menerima..
Terlalu dalam kau lukai hati ku...tak sanggup lagi bertahan..
CINTA AKU MENYERAH...

Terus dan terus melukai ku menduakan ku...

Kamis, 22 Oktober 2015

kala SENJA menyapaku kembali

Sudah lama aku tak berbincang pada senja tentang dongeng kisah masa silamku.
Kemarin ia menyapaku...
saat aku duduk termenung di kursi tua milik camar biru. Katanya ia ingin berteman denganku lagi tp aku menolak karna senja pastilah tau, aku bukan yg terbaik untuknya,
harusnya... Tapi ibu tiba-tiba bertanya padaku "apakah dulu ada senja dimatamu ?." Ku bilang : "hanya bayangnya yg samar mendekatiku, warnanyapun bukan jingga kemerahan yg ku tangkap, ia agak sedikit gelap, sedikit akan tenggelam diujung sorot mataku. Selama itu aku hanya menjadi lintasan sekilas bagi harinya ibu."
Sudah lama aku berpura tak peduli meski aku peduli tapi saat ini dari semenjak gulita pekat mengais air mataku, aku harus acuh akan keberadaannya, meski acapkali senja seolah ingin aku bercerita padanya.
Tapi aku tidak boleh goyah, aku harus menjadi aku yang orang lain sangka tentangku.
Dengan itu aku kuat, menutup mata dari keindahan senja yg ku puja karna senja itu bukan milikku lagi. Ia tlah menarik diri dariku, seorang yg teramat menyukainya dulu.
Selamat tinggal untuk kesekian kalinya
Senja hanya pergi sementara tp bagiku ia hilang selamanya

Suatu Hari Nanti

Ada setumpuk kisah yang sudah aku kemasi dan aku simpan dalam lemari masa lalu
Dari bahagiaku sedihku dan segala apapun yang pernah kulewati kala itu
Semuanya telah kusimpan dengan rapih serapih Tuhan mengalurkan kisah itu hingga bertepi
Dan kini aku memiliki berlembar lembar kertas kosong masih putih bersih
Disana nanti akan mulai aku tulis kisah baru denganmu yang entah siapa kamu
Disana hanya ada kisah kita dari mulai Tuhan mempertemukan hingga akhirnya kita akan dibagaimanakan
Tentu siapa saja pasti inginkan kisah dengan kebahagiaan
Dan aku pun demikian
Hanya waktu yang mampu menjelaskan kelak atas perintah Tuhan
Teruntuk kamu rahasia Tuhan yang entah dimana sekarang
Ada seseorang disini dia menunggumu datang
Dari pagi hingga malam menjelang
Hari berganti hari dia tetap disini
Dia takkan letih menanti
Hingga kau datang dan menyapanya suatu saat nanti

Aku percaya

Aku percaya tulang rusuk tak akan tertukar tempatnya
Bagaimanapun aku memaksa
Sekeras apa pun aku berjuang untuk tetap bersama
Jika bukan untukku
Cepat atau lambat Dia akan memisahkannya
Jika itu terjadi tak ada satupun yang dapat mencegah
Termasuk aku yang hanya seorang hamba
Aku bisa saja memilih siapa yang aku mau
Namun tanpa kehendak-Nya aku tiada mampu
Aku bisa berangan untuk selalu dibersamakan
Namun jika Dia tak meridhokan
Angan angan hanyalah sebatas angan
Aku tak mau menjadi serba salah
Tapi juga tak akan seluruhnya pasrah
Wahai pemberi degup dan nafas
Sekiranya aku terlalu banyak khilaf ampuni aku
Ridhokan seseorang yang baik agama dan akhlaknya untukku
Aku pun akan berusaha merubah diri agar pantas untuknya
Aku tau aku jauh dari sempurna
Tapi untuk semuanya aku akan berusaha
Wahai pemberi degup dan nafas
Tuntun aku dan ridhoilah

Kamis, 08 Oktober 2015

Bukan Untukku ~ Rio Febrian [ Lupakan Saja :'( ]








Terimakasih untuk mu yang pernah ada..
Terimakasih pernah mengajarkanku cara untuk tak ingin menyerah
Meski pada akhir nya aku pun menyerah
Aku tak menyalahkan mu sepenuh nya
Aku mengaku sebagian salahku juga
Ku pikir memang tak ada yang bisa kulakukan selain mengalah untuk melepaskan dan pergi..
Aku sadar bahwa bersama mu Tuhan belum mengizinkan..
Mungkin Tuhan inginkan aku atau kamu pada cerita lain nya..
Bukankah kau tau, aku tlah mencukupkan hatiku untukmu ..
Bukan dari kemarin..
Tapi semenjak aku tau bahwa bukan aku yang mampu ..
Bukan berarti aku tak lagi cinta..
Hanya saja aku tiada mampu memaksa hatiku untuk bertahan agar membentuk untuh pada apa yang bukan jalan ku..
Aku tlah jauh melangkah kan kaki ku
Tak lagi ingin kembali atau berbalik arah untuk mu..
Sekali pun kini aku merasa kehilangan...
Lupakan saja..Aku sudah tak disana.
Takan kau temui aku dalam keadaan yang sama..
Lupakan saja...Aku tlah menjadi orang yang berbeda.
Bersamalah dengan siapa saja yang kau ingini sebelum nya..
Semoga Allah memberimu kebahagiaan...

-MM-

Rabu, 07 Oktober 2015

Bunga Cinta :'(

Ku tinggalkan seindah nama mu di dasarnya senja
Saat terakhir kali ku berkata tak lagi mengharapkan mu bersama
Kutinggalkan seindah cerita yang tak pernah mendua
Kala setia masih terbalut mesra di jalan cinta kita
Namu pilihan yang tak tergugat datang tiada terduga
Samapai lidahku keluh tak berkata, dan aku harus menerima
Mungkin tuhan tak menggariskan kita dalam arah yang sama

Ku tinggalkan segores luka yang masih membekas dalam jiwa..
Saat ku sdari bunga cinta itu tak harus bersama
Karna cinta itu bukan berarti mati ketika kau pergi
Meski rasanya aku lebih bahagia ketika kau tiada
Karna cinta itu bukan berarti benci ketika kau menyakiti
Jangan takut...
Karna aku tau memafkan adalah hal yang lebih terpuji

Hati ku lebih berharga
Semua rasa harus ku jaga
maka tak akan ku beri celah negatif hanya karna cinta yang belum dewasa dan berbalut ego
Lebih baik ku tanam serbuk kebahagiaan
Agar tumbuh bunga ketenangan

Selasa, 06 Oktober 2015

Bayangmu Ku Hentikan :'(

Kini ku putuskan untuk berhenti mengeluh kepada Tuhan tentang dirimu..
Karna aku mengerti, dia yang maha tau tentang kebahagiaan..
Mungkin sampai saat ini, cinta itu belum pantas kita ukir bersama...
Sejauh mana pun aku atau kamu ingin memiliki, Namun kuasa dia lah yang menentukan segala nya..
Maka tunggu sampai dia tentukan jalan Nya...
Entah untuk berdampingan atau terpisahkan...
Yang penting jalan allah adalah jalan cinta..
Tak ada kesedihan di dalam nya..

Hingga suatu waktu di pekat nya malam, kala awan tersungkur kedalam gulita,
Cinta itu tidak berhak kita lanjutkan kembali...
Dia berbisik ke dalam nurani ku, ke dalam keyakinanku untuk memutuskan mu..
Tanpa banyak tanya yang harus ku tegaskan,
Tanpa banyak kata yang harus ku iringkan bersama kepergian mu..
Aku rela di dalam tangis yang entah mengapa mengalir dengan sendiri nya..
Aku rela mengukir semua yang pernah ada  menjadi sebuah kenangan yang indah ketika bayangmu hadir dalam malamku..

Berhari, berbulan hingga detik ini...
Mungkin bayangmu masih tersisa atau bahkan menjelma dalam setiap langkah dan hembus nafasku..
Tersingkap di kala pikir yang tiba mendera..
Terkadang begitu,,,,
Ya, terkadang aku seperti itu..
Masih saja merindukan senyum dan pelukan hangat mu yang mampu membuat nafas sesak ini sedikit lega..
Tapi sudahlah...
Kini aku berhenti untuk menyisir puing-puing masa silam..
Karna kamu pasti bahagia, begitu pun dengan ku,
Ku yakini diri ku akan tetap bahagia meski kini selalu ku coba menghentikan bayang mu..
Akan banyak bahagia kala kau dan aku tak lagi bersama..
Semoga... :)

Kamis, 27 Agustus 2015

Terlepas dari semua yang kutinggalkan..
Ada perasaan yang harus ditinggalkan..
Tak peduli seberapa dalam rasa itu..
Tak peduli seberapa kuat ia bertahan..
Yang kutau aku harus melepaskan..
Menetapkan hati bahwa yang tertulis bukan untukku..
Takdir cinta yang selalu kubayang-bayangkan itu hanyalah ilusi sesaat..
Bukan sebuah kenyataan yang kuharap..
Aku harus melepaskan diri..
Mengingkari janji yang sempat terpatri..
Meninggalkan rasa yang sempat termiliki..
Sebenarnya aku tak banyak meminta..
Tapi mungkin kau terlanjur terkesan banyak menuntut kesempurnaan cinta dari seseorang yang tidak pernah membayangkan untuk hidup dalam diri yang sempurna seperti yang selalu kau dambakan..
Hingga semua cerita yang terangkai menjadi kenangan yang sia-sia..
Dan yang sia ini pun harus dikubur..
Kita harus sama-sama melepaskan..
Tak peduli seberapa lama kita bersama dulu..
Karna yang ada kini hanya kisah belaka..

Selasa, 07 Juli 2015

Sebut saja aku seorang apatis yang tak punya hati
Yang melaju semauku..
Tanpa kulihat disisi kanan dan kiriku..
Aku tak peduli tentang apa penilaianmu..
Seberapa positive-negative pandanganmu kearahku..
Yang Aku mau lakukan semua sesuai keinginanku..
Yang terpenting Tidak membebanimu..
Jadi.. bisakah kau bungkam? setidaknya diam setiap kali melihatku ada dihadapanmu??
Tak perlu banyak bicara hanya untuk membahas seseorang sepertiku..
Selagi kutak merugikan..
Bahkan tak membuatmu malu..
Bisakah kau duduk manis..
Aku membenci..
Tapi aku hanyalah seorang apatis yang tanpa rasa..
Aku hanya berjalan seperti apa skenario Tuhanku..
Aku tak menuntut apa-apa..
Karna aku bukan siapa-siapa..
Seharusnya kau pun sama..
Jangan terlalu pintar menilai orang lain tanpa melihat kurangmu apa..
Jika ku hanya diam..
Kau pun turut diam..
Bukan berceloteh dibelakangku..
Bisakah kita jalani hidup masing-masing..
Aku dengan milyaran cita-citaku..
Kau dengan mimpi yang kau sebut harapanmu..
Aku tak pernah menganggu..
Kau pun harus..
Kita atur cara kita masing-masing..
Bisakah????

Kamis, 02 Juli 2015

:'(

Tuhan...

Kini aku semakin sulit bernafas. Kau tau seberasa keras usahaku menghela nafasku saat cinta ada di hadapan ku. Tuhan...ku pasrahkan segala rasa dan hati ini pada mu.

Legakan lah sedikit saja nafas ini.

Tuhan...

Tentang kekacauan pada cinta yg kini ku miliki, tentang serpihan hati ini yg terkelopek sedikit demi sedikit, bukan kah kau tau tuhan..selalu saja ku punguti dan ku tata kembali agar terlihat seperti sedia kala, satu demi satu, sedikit demi sedikit. Kau tau betapa ku menjaga hati ini agar tak pernah terlihat cacat atau bahkan retak sedikit pun.

Apa pn ku lakukan, meski tertawa terbahak bahak atas hal bodoh sekali pun demi menyembuhkan kekecewaan ku. Mengapa begitu sulit mengungkap rasa ini? mengapa lidah ini sangat sulit berucap. Mengapa lidah ini tak pernah bisa mengungkap kekecewaan?

Tuhan...

Tak pernah ku rasa sesulit ini mengungkap semua rasa yg ada. Hanya mampu ku hela nafas tak berarti ini. Aku hanya mampu terdiam. Mendengar, melihat, dan tak ada lagi yg bisa ki katakan selain semua ucap "ya".

Tuhan....

Jika memang masih kau izinkan aku tuk bisa memperbaiki kekacauan yg ada pada cinta dan hati ini. Ku mohon tunjukanlah jalan untum cinta itu. Namun jika memang hanya sesak yg akan ada, maka biarlah cinta ini hanya menjadi angan.

Tuhan...

Masih kulihat indah tawa nya, masih ku rasa manis senyum nya. Namun entah mengapa, sentuhan nya mulai membuatku merasa sakit. Genggaman nya mulai membuatku kehilangan kelembutan nya. Amarahnya mulai membuatku takut akan hilang nya pengendalian diri.

Tuhan...

Jaga cinta untuk ku, meski kini tak mampu tangan ku menggenggam erat.

Namun hilangkanlah segala rasa ini. Agar tak lagi ku rasa sedih. agar tak lagi ku rasa tangis membasahi dinding hati ini, Agar tak lagi ku rasa kecewa karna harapan yg tak sesuai lenyataan.

Tuhan...

Kaulah sang maha pemilik hati. Hanya engkau yg tau apa yg sebenar nya terjadi pada hati ini. Dunia ini milikmu tuhan...kaulah yg maha kaya. kaulah yg maha memiliki segala apa pun pada angkasa dan seluruh isi langit dan bumi ini. Tak ku harap apa pun tuk dapat ku miliki dengan kekal dan berlebih.

Tuhan...

Dengan sangat sadar aku selalu berusaha menyadarkan diri ini bahwa diri tak lebih dari seorang perempuan biasa yg lemah dan tak memiliki kelebihan yg berlebih. Hanya dalam sujud ku, ku serahkan seluruh jiwa dan raga ini pada mu. Hanya Dalam sujudku  ku jatuhkan diri ini dalam peluk mu. Hanya Dalam sujudku, ku serahkan segala nikmat rizki dan keberkahan yg kau limpahkan padaku. Dan dalam sujudku ku serahkan hidup dan mati ku pada mu. Dengan sangat sadar aku menyadari bahwa semua yg ada pada dunia ini dan semua yg kumiliki adalah milikmu seutuhnya. Ku mohon, jadikanlah aku seorang perempuan yg mampu menjaga hati dan diri ini dari segala kesilauan kemewahan dunia yg fana ini. Jadikanlah aku perempuan yg selalu mampu bersyukur atas apa yg telah kau berikan padaku.

Tuhan....

cinta ini pun milik mu, kekacauan ini, aku hanya mampu terdiam tanpa kata. jagalah cintaku dalam pelukmu, jika memang tak mampu lagi ku jaga cinta dalam peluk ku.

Kamis, 18 Juni 2015

Dear

Dear..
Berapa lama aku bisa bertahan..
Sejauh ini kupaksakan untuk menahankannya..
Memilih diam dan terus lakukan apa yang menjadi kebiasaan..
Aku berusaha terus menjadi apa yang diharapkan..
Berpura-pura menikmati kebahagiaan ini..
Berpura-pura menyamankan keadaan ini..

Aku tak tau pasti selama apa aku menyanggupi ini..
rasanya ingin menukar jiwa ini kepada siapa saja..
Rasanya ingin menukar pemikiran ini kepada siapa saja..
Rasa hilang arah menghantui setiap jejak-jejak yang ku buat..
Rasa jenuh menjadi ciri khas yang biasa terbaca..
Aku tidak mengerti..
Sampai kapan aku bisa mengandeng ini bersama..
Dear..
Tuhan tau tanpa harus kuberi tau..
Tuhan pahami tanpa harus kuminta..
Tuhan pasti mendengar setiap ocehan dalam hatiku...
Tuhan pasti memaklumi setiap bisikan keluhanku..
Dear..
Seandainya ini mudah terkatakan..
Tanpa harus kupersulit ini dengan kata-kata yang aku sendiri tak bisa memahaminya..
Seandainya ini mudah kulakukan..
Tanpa harus kubebankan pikiranku dengan apa yang aku sendiri tak bisa mengartikan maksudnya..
Dear..
Aku tak tau..
Seberapa lama waktu bertahan membiarkan aku berpura-pura tahan dengan ini..
Dear..
Adakah kalimat yang bisa menenangkanku..
Kegelisahan..
Rasa sakit..
Apa arti ini??
Tuhan pasti tau maksud semua ini..
Pasti ada jalan yang terbaik yang tlah dpersiapkan untukku..
Aku hanya perlu menunggu..
Bukankah begitu??
Dear..
Jiwa mana yang bisa kutukari dengan jiwaku ini??
Seandainya bisa memilih tanpa harus diributkan lagi..
Aku mau memilih sendiri..
Jauh dari siapa pun yang memberatkan langkahku..
Dear..
Adakah tempat yang lain selain ini??
Yang bisa mengindahkan pikiranku..
Yang bisa mengisi setiap kekosongan yang terpancar dari tatapanku..
Aku merasa perlu..
Aku merasa butuh..
Seandainya bisa..
Dear..
Tuhan pasti akan memberikannya..
Aku tak tau kapan tepatnya aku mencintaimu..
Kapan tepatnya aku menyayangimu..
Bahkan aku tak tau kapan tetapnya aku merinduimu..
Kebersamaan ini mengubah rasa tak percayaku..
Mengubah rasa benciku..
Dan semenjak itu aku jadi tau aku harus apa..
Tapi aku tak bisa apa..
Kutahankan disini..
Kutempatkan disini..
Dimana perasaan yang memang tak perlu untuk diperlihatkan..
Disampaikan.. ditunjukkan..
Biarlah tetap begini adanya sampai rasa menjadi lelah..
Dan memilih berhenti dengan sendirinya..
Ketika aku memikirkan tentang kita..
aku merasa bahagia dan tak ingin ini berakhir..
Tapi ketika aku memikirkan tentang mereka..
Aku merasa gamang..
Tak terarah..
Lalu kutanyakan lagi pada hatiku..
Benarkah ini??
Hari demi hari..
Kebersamaan semakin terjalin nyata..
Lalu mengapa ada rasa tak yakin didasar hati..
Dan aku tak tau bagaimana menjelaskannya..
Aku tak bisa mengubahnya..
Menjadi keyakinan yang kuat..
Aku hanya meminta pada hati..
Untuk bisa menerima ketika harapan tak sesuai keinginan..
Atau berhenti saja sebelum semuanya menjadi jauh tak bearti..
Dalam doaku..
Terselip ribuan namamu untuk kusebut..
Berharap ada secercah harapan menjadi sebuah kenyataan...
Lalu bisa kubahagiakan diri sendiri walau tanpamu..
Apa kabarmu??
Dimana kamu??
Sedang apa kamu??
Selalu menjadi kebiasaan yang kutanyakan dalam doa..
Setelah itu berharap ada jawaban..
Yaaa...
Seandainya bisa kutemukan lagi kamu tepat dihadapanku..
Atau tak sengaja ku berpapasan denganmu..
Rasanya ingin kusampaikan ini..
Kata yang belum sempat kuungkapkan tapi kamu sudah bergegas untuk pergi..
Aku..
Aku akan tetap jadi orang yang sama..
Masih tetap menunggumu..
Mengharapkan kedatanganmu kembali..
Aku masih mempunyai rindu yang sama..
Memimpikan kita tetap berdua..
Aku masih sama..
Seandainya dalam doa langsung terjawab..
Setidaknya aku bisa lega untuk tidak mengkhawatirkan..
Seandainya bisa kuhadirkankan lagi..
Yang bukan sekedar kenangan untuk dikenang..
Tapi kehadiranmu yang menenangkan..
Aku mau kamu lagi..
Jadi sama seperti hari kemarin..
Yang bukan menjadi asing untuk kubenci..
Kembalilah..
Aku masih sama seperti saat dulu kita bersama..
Yang masih dengan tangguh menunggumu..
Walau malam terus berganti pagi..
Tiada lelah kuberdoa
Semoga hatimu tak lagi membatu..
Seperti hari ini..

Sebuah Nama. (part 2)

Ini cerita sang pemilik nama yang dulu sempat mengisi hariku..
Diantara hausnya perhatian..
Dia hadir membawa banyak cerita indah..
Berusaha memberikan yang terbaik, yang terkadang masih kulalaikan kebaikannya..
Berusaha menjadi yang terindah, yang terkadang aku sendiri tak pernah merasa dia indah..
Berusaha memberi arti, yang terkadang aku merasa memang dia tak pernah ada arti..
Dia.. Begitu mengusahakan segalanya terlihat sempurna..
Sering sekali kumelihat dia terlalu memaksakan diri agar aku bisa menjadi cinta..
Memaksakan keadaan agar aku bisa menerimanya apa adanya..
Tapi ternyata sampai kini memang tak pernah berasa..

Kuakui kehadiranya yang dulu hampir membuat kuterlena dan melupakan masalalu walau hanya sesaat ini..
Dan kusadari betapa ini masa itu..
Masa dimana dia selalu ada saat kubutuhkan..
Kini benar terasa aku tlah kehilangannya..
Setelah dia mengundurkan diri..
Membawa seluruh perhatiannya pergi jauh dari hidupku..
Hanya meninggalkan puing kenangan yang sebenarnya kumerindukan hal itu lagi..
Kini dia tlah pergi..
Mungkin tlah menemukan yang lain..
Yang bukan sepertiku..
Yang selalu sering mengabaikan setiap kebaikan yang ada..
Mungkin kini dia tlah bahagia..
Entah dengan siapa pun itu..
Aku tak kan mencarinya..
Meski terkadang..
Diantara sepiku ini, ku merindukan kehadirannya seperti saat dulu..
Kita adalah sepasang sayap patah yang tak lagi mampu terbang tinggi keangkasa..
Kita sama terluka parah..
Dan sama menahankan sakitnya..
Kita tak lagi bisa terbang beriringan..
Aku mengaku kalah..
Dan mundur perlahan..
Bukan karna ku tak lagi sayang..
Tapi kurasa kita tak kan dapatkan restu..
Meski aku mencintaimu..
Meski kau mencintaiku..
Semua akan percuma setiap saatnya..
Kita hanya sepasang sayap yang berdarah..
Menahankan sakit karna tak bisa terbang bersama lagi..
Kita sama kecewanya..
Kita sama merananya..
Tapi mungkin ini yang terbaik..
Kau dan aku cukup sampai hari ini..

Minggu, 14 Juni 2015

Kupikir rasa ini terlampau berlebihan..
Menyakiti diri sendiri untuk memaksakan keadaan sesuai keinginan..
Padahal jelas terbaca..
Bahwa yang tersirat adalah kenyataan..
Meski terperih..
Tapi memang adanya bahwa ia bukan yang terbaik..
Meski ia adalah orang baik..
Tapi Tuhan tlah mengatur jarak untuk berjauhan...
Mungkin aku dan dia tak berjodoh
Tak lagi bisa dalam satu cerita yang sama..
Tapi lagi-lagi kudiminta untuk bersabar..
Karna kelak Tuhan akan memberikan seseorang lagi sebagai pengantinya tepat dihari yang sudah dijanjikan-NYA..

Meski Tuhan tlah tunjukan bahwa keadaanya tak kan sama seperti dalam harapan..
Tapi Tuhan tlah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari ini..
Dan aku bersiap untuk itu..
Ketika lagi dan lagi kudiminta untuk selalu memperbaiki diri..
Meyakini bahwa apa yang tertulis dalam hidup adalah takdir indah dari sang kuasa..
Disaat itu aku merasa banyak berdosa..
Dan merasa terpukul akan salah..
Lalu menyisakan banyak sesal..
Seandainya diberi banyak waktu..
Meski tak dapat menghapus sesal secara keseluruhan..
Aku yakin Tuhan akan memberikan perasaan yang mententramkan..
Semoga banyak hari yang tersisa..
Yang mampu menjadikan pribadiku jauh lebih matang dari hari ini..
Tuhan..
Bila sampai kini perasaan yang terlampaui menyuliti jalan hidupku..
Kumohon..
Berikan jalan yang mudah, yang lebih baik dari ini
Amiin..

berbeda

semakin aku merasa berbeda
semakin hatiku tercabik tiada terkira
tangisku mengenang dipeluk mata
hingga ku tak sadar setetes demi setetes kristal" bening itu mengalir
membawa rona sendu diraut muka

tiada dapat kuuraikan bagaimana awalnya
lantas haruskah ku bayangkan akhirnya ?
kuharap semua baik-baik saja
kuharap semua berjalan semestinya
Namun jika ini adalah takdirku
kuharap sabar penuhi jalanku
Kalau dulu kita pernah berbincang sampai larut malam..
Ditemani seduhan kopi kesukaan..
Lalu tak hentinya kita tertawa..
Bercerita apa saja..
Dan kita bahas tentang masa depan..
Kita sama-sama memimpikan yang terindah..
Kita sama-sama bercita untuk meraihnya..
Lalu kemana perginya semua itu..???
Kalau dulu kita pernah sama-sama terjaga dalam perasaan yang sama..
Mengidamkan banyak pengharapan yang terbaik..
Semua untuk kita..
Tapi mengapa kini terasa beda..
Entah perasaanku atau perasaanmu..
Entah kita tak lagi dalam angan yang sama..
Kita tak lagi bercita yang sama..
Seperti ada pertentangan..
Kita tak lagi searah..
Kita tlah berbeda jalan..
Kalau dulu kita pernah menghabiskan banyak waktu bersama..
Bahkan hampir sepenuhnya waktuku untukmu..
Kita lewati semua dalam penuh suka cita..
Mesti seiringnya ada duka..
Tapi tak mengapa selama kita masih bisa saling bersama..
Saling Menemani..
Tapi itu dulu..
Kini semua tlah berbeda..
Cerita tak lagi sama..
Semua mimpi pun seakan mati terbawa rasa yang turut mati..
Kalau saja semua tak begini..
Aku ingin mengakhirinya menjadi lebih indah..

Sebuah Nama

Ada yang terasa sakit saat aku mengingatnya..
Ada tetes-tetesan air mata yang berjatuhan
Saat aku mengenangnya..
Sebuah nama itu menguraikan banyak kenangan dalam hidupku..
Mencintaimu dalam hati yang sakit ini..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Kini semua berjalan..
Meski tanpamu lagi..
Terkadang dalam sepiku aku masih mengingat bayang-bayangmu..
Dan kemarin kamu sempat menemuiku dalam mimpi-mimpiku lagi..
Senang..
Walau itu hanya sekedar dalam mimpi tidurku..
Tapi setidaknya aku merasa bahagia bisa berjumpa denganmu lagi..
Walau hanya mimpi..
Walaupun hanya sebatas itu..
Untuk kamu, apapun yang kamu katakan..
bagaimanapun kamu menolaknya, cinta akan tetap berada disana..
Menunggumu mengakui keberadannya..
Pernah ku berjanji ku kan datang lagi untuk bertemu denganmu..
Dan menuntaskan atas perjuanganku akan dirimu..
Tapi ternyata bagiku itu hanya akan menjadi sia-sia saat aku berjuang engkau malah berlari menjauh dan menolakku..
Maka ku putuskan untuk ku serahkan segalanya padaNya..
Dan ketika pada akhirnya aku harus menjadi salah satu manusia yang kamu benci,maka duduklah,akan kusiapkan teh hangat untukmu...
Lalu biarkan aku mengusap keningmu ya,
Tenang,akan kulakukan dengan selembut-lembutnya wanita dimuka bumi.
Sayang,aku menyukai bencimu..
bahkan semua rasa apa pun itu asalkan darimu...
aku menyukainya..
Kelak kau akan mengerti bagaimana jika engkau menjadi aku..
Bagaimana aku harus berjuang untukmu..
Bagaimana aku memperjuangkanmu agar sekedar kau bisa melihat gigihnya cintaku padamu..
Dan bagaimana aku mati-matian untuk melawan segala yang tak mungkin menjadi mungkin hanya untuk bisa menjadikanmu untuk teman hidupku..
Kini yang tersisa hanya lah aku sendiri disini..
Yang terus melanjutkan apa yang sedang ku perjuangkan...
Meski tanpamu lagi...
Dan darimu yang tersisa hanya air mataku..
Sepi-sepinya malamku karena menangisimu..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Aku akan selalu mencintaimu di hati yang sakit ini..

Rabu, 10 Juni 2015

Ketika tak lagi kusebut namamu dalam tiap doa-doaku..
Kurasa cukup bagi hatiku untuk menyingkirkan perasaan yang tertatih menahankan segala rasa yang kau tinggali ketika kau bergegas berlari menghindari sebuah kenyataan..
Bahwa kau tak kan mampu membahagiakan..
Ketika itu tak ada kalimat yang kan kusampaikan..
Tak kan ada kusebut namamu lagi..
Hanya diriku.. hanya namaku..
Disetiap doa yang kupanjat..
Semoga aku diberi keikhlasan dalam rasa hilang ini..
Disembuhkan dari rasa sakit yang hampir membunuhku..
Kuharap aku mampu berdiri berpijak meski tanpamu..

Aku tak mau dengar tentangmu..
Walau hanya namamu..
Sebab benciku tlah lebih dulu menguasai..

Selasa, 09 Juni 2015

Sajak Terakhir untukmu

telah kurangkai ribuan sajak tentang kita
hingga aku tak pernah bisa mengingat kata perkata yg tercantum disana
banyak kalimat ku reka-reka
untuk gambarkan rasa yg tercipta
Namun ketika aku menuliskannya lagi
aku terhenti
mungkin tanganku takan bisa lagi bercerita tentangmu
melukiskan indah dan buruknya cinta yg terjalin sekian waktu
karna kini aku masih mencari
kata yg lebih sempurna daripada cinta
karna sajak yg kugubah selama ini
tak cukup untuk mengibaratkannya
maka kini cukuplah hatiku yg bercerita
tentang cinta dan kasih sayang yg tiada terhingga
untukmu kekasihku
kau tak perlu lagi mencari makna dibalik kata yg kutuliskan
kini kau hanya perlu peka terhadap apa yg kurasakan.
Haii jiwa..
Yang gelisah tak tentu rasa..
Berdamailah..
Aku hanya perlu sejenak waktu untuk menikmati ketenangan dalam berperasaan..
Aku takut terlalu terburu
Dan menjadi menyesal kelak..

Haii hati..
Yang mudah berubah..
Menetaplah pada satu hati..
Jangan goyah untuk mencari lagi..
Bila yang ada selalu membahagiakan..
Mengapa masih berharap lebih..
Aku takut bila terlalu memaksakan
Akan kehilangan yang selalu ada..
Haii batin..
Yakini keadaan..
Syukuri apa yang tlah didapat..
Jangan jadi serakah..
Aku takut nanti tak akan dapat apa-apa..
Aku sedang berperang melawan diriku sendiri..
Menghancurkan benteng keegoisanku..
Menaklukan sifat burukku..
Mencoba berdamai pada musuh yang ada pada diriku..
Lalu bersahabat pada diriku..
Semoga..
kulafazkan irama sendu yg datang menghampiri
Tersebab sebuah kata yg kau ucap untuk menjauh pergi
Ya,,,
Kita memang sering bercerita tentang mimpi
Tentang kebebasan yg ingin diraih jauh dari sini
Tentang masa depan ketika kita berimajinasi bahwa kita kan berada dalam satu atap yang sama..
Mimpi kita sama...
Mencari hal yg lebih indah diluar sana
Sedang menjalani hidup sendiripun tak terpikir bagaimana jadinya

Namun kini aku akan sedikit mengerti
Takan menangis dan merengek lagi
Karna pada akhirnya kita akan berpisah jua
Ini hanya masalah waktu
Entah aku atau kamu terlebih dahulu
Jika kau ingin pergi
Pergilah,,,
Jangan jadikan aku sebagai penghalangmu
Karna ini hanya perpisahan kecil
Yg tak perlu kita tangisi
Mungkin akan sakit
Tapi tak apa
Karna kau pasti akan menyisakan senyum sedikit diujung perjumpaan kita
Untuk kasih yang tak sampai...

Rabu, 03 Juni 2015

Untuk asa ku yang kini tlah kehilangan mu..

Untuk asa ku..janganlah lagi kau bersedih..
Kini tibalah waktu diamana kau tak bisa lagi terus menggenggam jemari hati nya untuk bertahan pada hati mu...
Untuk asaku...
Lepaskan, dan biarkan dia pergi menjauh dari mu...

Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia pergi..
Ribuan puisi duka kehilangannya terkarya begitu saja..
Seperti tak ada yang membatasi tiap kata..
Semua tercipta begitu sempurna..
Seakan fasih bahwa benar aku kehilangan..

Puisi duka kepergiaannya..
Mengiringi isak tangis yang kusembunyikan dari dunia..
Karna Aku tak ingin mereka tau..
Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia meninggalkan kenangan..
Tak akan ada cerita yang sama..
Yang bisa menggantikan perannya dihidupku..
Ia begitu bearti setelah ia pergi..
Seperti sebuah lirik tanpa melodi..
Semua terasa hambar..
Sejak ia tak lagi disini semua terasa begitu kosong..
Semua semangat ikut menggantung..
Aku kehilangan banyak tentang dia..
Mungkin ia tak tau..
Begitu dalam aku mencintainya..
Sampai aku tak bisa ikut pergi..
Melepaskan diri dari yang ia tinggali..
Dan ini..
Entah puisi yang keberapa kalinya tentang kehilangan..
Aku tak pernah menghitungnya..
Sama seperti rinduku yang entah keberapa kalinya hadir menyesatkan jiwaku..
Ah sudahlah..
Aku bukan penyair hebat..
Yang bisa menjelma pada kata indah..
Aku hanya seseorang yang mudah menuliskan kata tanpa mudah dipahami (olehnya...)
Aku tak cukup pintar buat ia mau membaca tiap coretan tintaku..
Karna kutau pasti ia tak suka pada puisi..
Tapi ini jelas terbaca bahwa puisiku masih sama tentang ia..
Tentang kehilangan...


UNGU - Aku Tahu | Official Video Clip



Aku masih terjaga dari rasa kantuk yang sebenarnya aku tak kuasa
Aku masih terjaga untuk tetap menatap layar bening tanpa perintah
Jariku tak berhenti menari nari diatasnya
Mencoba tuliskan sebuah puisi tentang kerinduan meski aku bukan pujangga
Pedih itu terasa bila kusadar kau tak sedang di sini
Kau yang tak pernah bertatap muka denganku untuk sekedar menghafal wajahmu dalam memori
Kau yang perlahan mengaburkan duniaku tentang segala yang pernah kulewati
Teringat jelas sapamu dari ujung telfonmu yang jauh disana
Yang bahkan aku tak tahu kau sedang berada dimana
Sinarmu hanya nampak dari celah celah angan yang kubangun sendiri
Resahku pun mulai nampak jika ternyata hanya aku yang terlarut sendiri
Meski aku tau aku tak berhak menghakimi
Untuk takdirNya yang aku tak pernah mengira
Hingga sejauh ini telah perkenankan aku merasa
Merangkum hari demi hari menjadi tumpukan cerita dalam hati
Meski samar samar dan kadang aku berpikir ini hanyalah mimpi
Mimpi yang membuatku harus terbangun
Dan menjadikannya terjawab pasti pada suatu masanya nanti
Apa yang terjadi pada harimu??
Ceritakan padaku meski aku tak bisa membantu sepenuhnya tapi biarkanlah kehadiranku menenangkan sebagian resahmu..
Biarkan hadirku ceriakan segala bentuk senyapmu..
Aku.. Membiarkan diri menjadi rumahmu.. Tempat dimana kau bisa tinggali..
Tempat dimana kau bisa pulang kapan pun itu..
Sayang...
Sesakit apa perihmu??
Dan tentang Duka yang selalu kau simpan itu, bisakah kau bagi denganku..
Kisahkan denganku..
Dan kita laluinya bersama..
Bila aku tak bisa sepenuhnya untukmu..
Tetaplah semangat..
Hapus tangismu..
Aku tak akan memaksa dan mencampuri tentang hidupmu..
Tapi adilkah ini untuk hatimu..?
Kau membiarkannya sendiri..
Membiarkan jiwamu terbungkus oleh kekosongan yang tak bisa kumengerti..
Sayang..
Memang ada hal yang tak bisa kita bagi dengan siapa pun..
Tapi tak seharusnya kau bungkam setiap kali kutanya..
Aku rumahmu..
Aku yang selalu menunggu..
Jangan kau diami aku karna semua masalah yang kini ada..

Jumat, 29 Mei 2015

Tuhan..
Ini bukan keluhan..
Tapi sekedar coretan hatiku yg saat ini merasa paling menyedihkan..
Bukan ku tak mensyukuri nikmat mu..
Tapi terlebih karna ku merasa tlah lama lelah..
Dan ingin pulang ketempat mu..
Ini bukan masalah hati..
atau sebuah perasaan karna letih menunggu seseorang..
Ini hanyalah rangkaian kata pelipur laraku..
Kurasa engkau lebih memahaminya dari diriku..

Tuhan.. Aku benar-benar merasa jenuh..
Adakah tempat yg lain selain ini..??
Aku benar-benar merasa capek..
Bisakah sejenak aku beristirahat..??
aku ingin kebebasan..
Tapi bukan bearti saat ini aku merasa terpenjarakan oleh keadaan ini..
Aku ingin kebahagiaan..
Tapi bukan bearti selama ini aku selalu menderita..
Aku cuma butuh waktu..
Waktu untuk mengistirahatkan segalanya..
Tuhan.. dalam sujudku..
Aku slLalu meminta agar engkau memberi keikhlasan dalam hatiku..
Aku selalu memohon kepadamu kepribadian yg selalu besyukur dalam hidupku..
Aku tlah ikhlas..
aku tlah besyukur..
Dan engkau lah yg tau rasa ikhlasku dan syukurku ini..
Tuhan.. engkau yg maha tau itu..
Tau keadaanku..
Tau bagaimana aku..
Berilah aku ketentraman dalam cemasku ini..
Berilah aku kenyamanan dalam takutku ini..
Berilah aku kedamaian dalam perang melawan diriku sendiri ini..
Berilah aku sinar terang mu..
Saat aku berada dalam gelap ini..
Tuhan.. Coretanku ini hanya coretan sepiku..
Hanya engkau yg tau maksud hatiku..
Aku yg saat ini merasa paLing menyedihkan itu berharap ada sesuatu yg lebih membahagiakan lagi..
Tuhan.. Bila air mata adalah kunci kelegaan bathinku..
Biarkan aku menangis dalam hati saja..
Dan menceritakan ini dalam tiap sujudku..
Jangan biarkan seseorang melihat tetesan demi tetesan mengalir dr sudut mataku..
Karna aku tak mau terkesan lemah..
Aku mau tetap jadi kuat..
Dan selalu mensanggupi apa yg sebenarny tak bisa ku sanggupi..
Tuhan.. Engkau yg maha memahami..
Coretan ini hanya sekedar memplongkan hatiku saja..
Karna kurasa tak cukup ku ungKapkan dalam tiap doaku saja..

Senin, 11 Mei 2015

Jangan kau rangkai kata indahmu,
bila kasarnya menghujam pedih..
Aku membiarkanmu melaju semaumu..
Bukan karna aku tak mau menghentikan hal buruk itu,
tapi aku mau kau menyadarinya..
Dan mau merubah menjadi lebih baik lagi..

sampai kapan kau terus seperti itu..
Menjadi angkuh yang tiada lawan..
Egomu pun jadi peringkat pertamanya..
Siapa yang bisa memakluminya..
Bila kau terus-terusan begini..
Ada yang beru
saha memahami kemauanmu..
Menuruti apa kehendakmu..
Sekali pun harus menjadi bodoh..
Tapi ternyata kau mengabaikanku..
Meniadakan aku, sampai aku tak pernah teranggap olehmu..
Jangan pernah kau beri harapan-harapan palsu itu..
Bila memang tak mau..
Jangan selalu kau tunjuKkan manismu itu..
Aku yang tak kuasa melihatnya..
Seakan menjadi linglung karnanya..
Dimanakah sisi baik hatimu..
Yang bisa mendamaikanku..
Walau demikian pun aku memang tak bisa pergi..
Meski kau terus acuhkanku..
Aku bertahan..
Selalu seperti itu, padahal sejujurnya aku tak pernah sanggup..
Bisakah.. Sekali lagi kau biarkan aku melupakanmu..
Jangan datang lagi walau dalam khayalku..
Jangan hampiri aku walau untuk menyapa..
Aku benar-benar ingin melepaskanmu..
Membiarkanmu begitu saja..

Kecewa

tak ingin lagi kurangkai bait cerita antara kita
karna percuma semua syair yg kugubah untukmu
kau hanya membaca tak menerka ketulusan didalamnya 
aku cukup kecewa hingga diam membisu berair mata
harusnya tak sekecewa ini
tp hatiku mungkin terlalu sakit tuk menerimanya..
kucoba lupakan, tp hujan turun membawa setetes derita aku terluka,,,
semakin terluka ku coba pejamkan , tp katamu terbayang didepan mata..
aku menangis meski tangis ini tak ku ingini
harus bagaimana aku memaafkanmu ?
aku tak ingin sendiri tanpamu
karna hariku sunyi tiada sapamu 
maaf karna aku terlalu kecewa hingga enggan bercengkrama

Ku Lupakan Cinta itu

sering kuberkicau di tengah malam
tentang cinta
tentang kekaguman
pada bulan dilangit yg menerangiku
kupandang wajahnya dibalik jendela kalbu

kuisyaratkan denting hati yg kian berpacu
berlagukan tentang dirimu
meski aku tak tau,
entah bagaimana kau pahami isi hatiku
mari kita lupakan saja
lupakan semua kata yg pernah ku ucap
lupakan mimpi-mimpi sedih yg kumimpikan tadi malam
seperti matahari pagi yg membuat kegelapan menghilang
anggap saja cinta bodoh ini tak pernah terjadi
karna bagiku,,,
aku bodoh tlah mencintaimu
dalam ketidaktauanmu

Melodi Bertinta Merah

Keletihan ini semakin membuncah
Berderu resah diujung petang yg memerah
Aku bingung,,,
Entah pada siapa harus ku berkata
Berpeluh akan tangis dipelupuk mata

Kucoba guratkan segala rasa ini
Meski ku tak tau apa yg sedang kutuliskan didalam diary
Ku ambil tinta berwarna merah
Diujung jemariku menetes kian parah
Hingga semua terasa kian pasi
Kerap berpikir ingin sekali mati
Ku layangkan khayal dalam hati ini
Menerka kegelisahan didalam diri
Saat tersisa bercak darah yg mengering diatas diary
Aku bertanya...
Apa sebenarnya yg terjadi ?
Hingga hingar jiwaku berubah
Lantunkan Melodi bertinta merah
Mungkin ini hanya keluhku saja
Yg masih kucari makna disetiap aksaranya

Selasa, 28 April 2015

28-04-2015/23:14 - 29-04-2015/1:01 Sesak Dan Pahit

Aku sesak terdiam...
Seolah kaki tak sanggup melangkah, tangan tak mampu lagi menggenggam.
Sehina itu kah aku untuk mu? Sebegitu besarkah rasa tidak berarti mu untuk ku?
Tak pernahkah kau merasa ku buat kau amat berarti dalam setiap nafas dan langkah ku?
Seburuk itukah aku? Serendah itu kah cinta dan kasih ku di mata mu hingga tak sedikit pun terlihat dan tak sedikit pun kau rasa?
Baik...
Jika memang seperti itu aku untuk mu...takan ku genggam lagi hati itu. Akan ku lepaskan genggam tangan mu yang menggenggam tangan mu. Kan ku berikan kembali hati yang tlah kau berikan pada ku. Mungkin kamu benar, kamu tidak pantas untuk ku. Bukan karna kamu buruk, tapi karna memang kamu tak pantas mendapatkan sesorang seburuk ku..Mungkin kamu benar, cinta ku adalah cinta terburuk yang tak pantas kamu genggam. Kamu benar, aku tidak pantas untuk mu. Kamu terlalu sempurna, kamu tau segala nya dan kamu yang benar akan semua hal. Aku yang bersalah, maafkan aku karna tak mampu ku genggam erat cinta itu. Ya, aku yang bersalah. Aku yang tak pantas untuk lelaki sebaik dan sesempurna kamu.
Diam...
Hingga detik ini masih tak ku percayai semua kata yang kau ucap,  aku hanya terdiam menahan hati yang di penuhi ego dan amarah akan apa yang kau lakukan dan kau ucap. Diamku adalah cara ku meredam semua amarah dan ego dalam hati ini. Diamku menjaga amarahku agar tak ku ucap kata yang akan menyayat hati mu hingga hancur berkeping keping. Pernah kah kulakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan padaku ketika ku rasakan amarah dan ego menyelimuti hati ini?
Gak Usah Banyak Cincong...
Baik, akan ku akhiri ini. takan ku bicara lagi. Takan ada kata dan rasa yang akan ku ungkap lagi karna tak kan lagi bermakna. Ya, percuma.
Setiap kata yang kan ku ungkap, setiap kalimat yang ku keluarkan, pada akhir nya kau akan tetap merasa sama. Kau akan tetap merasa tak berarti. Tak mengapa. Aku akan diam seribu bahasa.
Bagi ku, kau tlah mengambil keputusan dengan apa yang tlah kau ucap pada ku. Dan ku terima apa yg tlah menjadi keputusan mu. Terimakasih kembali karna bersedia mengisi sepruh dari hari hari ku. Terimakasih telah menjadi YANG TERBAIK DAN PALING BAIK. Dan kembali kasih untuk setiap ucap kata terimakasih yang kau ucap. :)
Biarlah kudustai hati untuk mengatakan aku tak lagi cinta..
Membohongi diri untuk bilang aku benar tlah lupa..
Sesayangnya aku padanya tak juga bearti untuk membawanya kembali disini..
Biarlah.. aku saja yang rasakan apa yang sedang terjadi kini
Cukup dalam doaku..
Semoga ia bahagia tanpaku..
Dan aku juga harus bahagia meski bukan dengan dia..
Aku tak mengapa..
Bila ia tak juga hadir..
Aku akan berpura bahwa aku tak lagi membutuhkannya..
Cukup dalam hati kukatakan ini..
Semoga air mata ini adalah kebahagiaan..
Dan aku percaya bahwa kelak..
Duniaku akan menjadi lebih baik dari hari ini..
Aku tak banyak berharap..
Cukup kukatakan..
Aku tlah bahagia kini
Meski lagi dan lagi aku hanya berpura..
Biarlah.. hanya aku yang tau..
Tentang dusta dari sebuah perasaan ini..
Semoga ia berbahagia dan aku juga..
Meski aku dan dia tak lagi seirama dalam nada..
mendekapmu dalam kerinduan
membiarkan bayangmu mengusik ketenangan
aku hanya tak ingin kau lenyap begitu saja
setelah sekian lama kita bersama

perpisahan ini begitu menyakitiku
menyakiti segala rasa dalam kalbu
ku coba membendung perasaanku
agar wajahmu tak lagi menghampiriku
mengusik kelembutan hatiku
yg tak kuasa membencimu
lupakanmu
dan menjauhimu
lalu harus kulampiasakan pada siapa ?
rasa ini ingin ku buang saja
mengenangmu,,,,
mengenangmu adalah hal terperih dalam hidupku
hingga ku membenci diriku sendiri
yg tak mampu melepasmu dalam nurani
tak mampu membuang kenangan yg tlah ku alami
tak mampu membunuh cinta yg tlah terpatri
karna aku masih tak mampu
membunuh cinta yg bergelora dikalbu
karna aku masih tak mampu
membunuh kenangan antara kita
Wahai hati yang bersedih..
Tersenyumlah...
Duniamu masih penuh keindahan..
Masih banyak cerita kehidupan yang jauh lebih baik..
Masih banyak yang menunggumu untuk tertawa bersama..
Ada sahabat-sahabatmu..
Teman seperjuanganmu yang mau berbagi..
Lalu kenapa kau masih merasa sendiri??
Bukankah ramainya keluargamu membuat ruang dihatimu terisi, dan bukan merasa sepi..

Perpisahan yang kau tangisi itu adalah awal dari harimu yang baik..
Anggaplah ia bukan yang tepat yang akan menemani masa hidupmu..
Karna Tuhan tlah mempersiapkan seseorang yang paling tepat untuk hidupmu..
Tuhan akan memberikan yang terbaik buat hari-harimu..
Sabarlah sayang..
Sebentar lagi..
Bila tepat waktunya Tuhan akan memberikan yang lebih indah dari perkiraanmu..
Berbaik sangkalah..
Jangan anggap dirimu tak pantas untuk dicintai..
Jangan anggap dirimu tak layak untuk bergembira..
Karna Tuhan sudah mempersiapkan kejutan buatmu..
Suatu hari nanti..(Amiin)
Tataplah dirimu sayang..
Tidakkah kau merasa iba??
Dirimu yang kini menjadi cenggeng..
Hatimu yang mudah sensitif..
Perasaanmu yang mudah labil..
Bukankah saatnya kini kau bertingkah dewasa..
Yang datang akan pergi..
Tapi yang tlah ditetapkan untukmu akan menetap padamu..
Bersabarlah sayang..
Tetaplah tersenyum..
Tak ada yang perlu disesali..
Dari pertemuan hingga perpisahan..
Semua itu akan membuatmu jauh lebih baik..
Kau akan kuat..
Anggaplah itu pengalaman yang membentuk kepribadianmu untuk lebih patuh lagi pada Tuhan mu..
Itu pasti!!
Ikhlaskan hatimu pada Tuhan..
Hanya Tuhan yang mampu membolak-balikkan perasaan seseorang..
Kau harus kuat..
Bismillah...

Senin, 27 April 2015

CHRISYE ~ ANDAI AKU BISA LYRIC

Entah apa nama nya? kamu begitu sempurna, cinta mu bahkan tak pernah mati ku rasa. Meski terkadang seolah cahaya itu meredup pada raut senyum mu..
Aku mencoba mengerti dan memahami cinta dan perasaan yang teramat tulus ini. Namun hati ini selalu saja menyadari ketidak mampuan ku mencintai dan menyayangi dalam realita. Betapa sulit nya merealisasikan apa yang terjadi dan apa yang ada pada hati ini..Bahkan bibir pun tak sanggup bergumam ketika sesak dan sakit itu mulai ku rasa karna cinta dan kasih yang tulus yang datang pada ku..Atau kah memang aku yang tak pernah berada pada hati dan cintan yang tepat? Bagaimana mengungkap hati ini? Aku ingin meneriaki semua asa yang membawa sesak pada ku..
Berharap...
Harapan itu hanya selalu menjadi harapan yang kosong tanpa kenyataan. Atau kah hati ini yang tidak bisa menerima ketulusan seseorang? Mengapa semua begitu sulit untuk di logika kan? Atau memang aku yang terlalu bodoh dan teramat bodoh dalam logika? Hingga tak pernah mampu aku untuk bisa memahami...Terkadang ini jauh lebih sulit dari sekedar MATEMATIKA atau FISIKA.

Cinta mu seperti mawar, Indah namun menyakitkan karna duri yang melekat pada tangkai nya..
Cinta mu seperti kehidupan, Nyata namun menyesakkan hingga membunuhku perlahan..
Hati ini selalu merasa sakit...hati ini tak pernah seindah senyum manis dan cana tawa yang ku tebarkan pada dunia...
Tanpa di sadari, dunia ini seola musuh dalam selimut yang takan pernah bisa ku kendalikan.
Tak hanya satu rasa yang ada dalam hati ini..
Betapa sulit nya kenyataan dan keadaan ini untuk ku hadapi, seolah semua terbata dengan dinding yang besar dan kokoh yang tak dapat ku runtuhkan sekencang apa pun aku memukul nya.
Ketika rasa sakit itu dan amarah itu membara dan ingin ku teriaki dunia ini, hati seolah mati dan jiwa seolah tak sanggup untuk berkata...seolah semua nya hanya batin yang mampu menanggung segala bentuk kekecewaan ini..
Ini bukan hanya tentang cinta...ini buka hanya tentang hati mu atau pun hati nya yang ku genggam.
Mungkin aku yang tidak bisa mencintai...ini aku yang telah mati.
Ku pasrahkan hati ini pada sang pemilik hati yang sesungguh nya..karna hingga detik ini, hanya mampu ku rasakan sakit dan sesak ini. Aku hanya menunggu..
Menunggu waktu datang untuk membunuhku...
Aku adalah jiwa yang hancur..aku adalah hati yang tlah mati..ketika ku bahagiakan orang lain dengan canda tawa itu, hanya itu satu satu nya kebahagiaan yang ku rasakan dalam hati ku..

Untuk mu..
Aku tidak berjanji aku bisa membahagiakan mu, menyeimbangkan kamu. Bersabar dengan semua sikap egois dan seolah hanya kamu yang benar dan yang paling tau..Tapi aku berusaha untuk mu. Aku bersabar karna mu..aku belajar dari mu..tak kan ku genggam erat tangan itu, takan ku genggam erat hati itu..semua ini belum terlambat jika kamu masih ingin memilih cinta yang terbaik untuk mu. Bukan ku tak mau bicara, bukan ku tak ingin memperbaiki. Aku hanya berusaha mencintai mu dengan sempurna tanpa pernah ku perdulikan semua kekurangan mu..Bukan maksud hati untuk menyiksa batin mu dengan kediaman ku..Hanya saja sejenak ku ingin kau mengerti, diam ku adalah sesak yang tak mampu yang ku ungkap. Diamku adalah kecewa yang tak mampu ku sampaikan dengan kata.. Kamu membuat ku merasakan dan mengerti banyak hal yang sebelum nya tak pernah ku rasakan.
Dan kamu membuat ku merasa tak punya hati untuk menyakiti dirimu...

Dan untuk mu..
Terimakasih karna telah mencintaiku dengan cinta yang tak pernah mati...terimakasih karna selalu ada memberiku canda dan tawa..
Terimakasih karna mau terus berusaha mengerti hati dan jiwa yang bahkan aku sendiri pun tidak mampu untuk mengerti dan memahami nya..
Terimakasih karna telah menjadi yang terbaik, meski terkadang tak luput dari kekecewaan.
Terimakasih karna telah menjadi tempat ku bersandar di kala sulit dan berat nya jalan yang ku lalui..
Terimakasih karna telah membuat ku merasakan kekecewaan dan kesabaran..
Tak ada janji yang mampu ku berikan...
Karan percaya atau tidak, diri ku sendiri tak pernah mampu mengerti dan memahami arti kebahagiaan yang sesungguh nya.
Karna kau pun tau, cinta tak selama nya memberi kebahagiaan. Ketulusan tak selama nya mampu membasuh luka.
Dan aku tak punya hati tuk di cintai, diri mu yang selalu mencintai ku..walau kau tau hati ku takan pernah hidup normal seperti hati yang lain nya...


"Andai aku bisa memutar kembali waktu yang tlah berlalu..tuk kembali terlahir ke dunia ini,
Aku takan pernah memilih untuk hidup. Karna apa pun alasan nya, LIFE IS PAIN"

Kamis, 16 April 2015

Diamku Bukan Berarti Tanpa Luka. Sebenarnya Hatiku Meranggas di Bawah Sana

Nampaknya kita punya definisi berbeda dalam mengartikan cinta. Buatku, cinta berarti komitmen dan kesetiaan. Sementara bagimu, cinta tak lebih dari ucapan yang bisa dikeluarkan tanpa memerlukan pembuktian.
Jika memang kamu peduli, diamku selama ini pasti mudah kau sadari.

"Ketika kamu dengan mudahnya menggeser perhatian dariku ke teman perempuanmu. Ketika kau dengan genit flirting di media sosial yang jelas-jelas bisa dengan mudah kutahu.  Juga soal kebiasaanmu menatap layar ponsel ketika kita bersama, sementara justru tak terjangkau saat aku membutuhkanmu."

Aku bukan orang yang mudah membagi perasaan hati. Sakit kupilih kusimpan tanpa repot berbagi. Tapi dalam diamku, ada doa yang kusimpan sendiri. Semoga suatu hari nanti kamu bisa mengerti.
  
Terbuat dari batukah hatimu? Tak sadarkah kau akan diamku yang sebenarnya jadi tameng pilu? 

Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yang tak pernah mengekspresikan emosi. Memang, selama ini sakit kupilih kusimpan sendiri. Tapi bukan berarti indraku tumpul dalam mengamati. Dalam diam, sesungguhnya segala tingkah lakumu tak pernah lepas dari ujung mata ini.
Kadang aku bertanya, tak sadarkah dirimu bahwa ada luka di hati orang yang selama ini mendampingi? Tak bergetarkah perasaanmu waktu aku memilih menyimpan perih dengan memasang muka pura-pura mengerti?

"Dalam diam, kau berusaha kupahami. Entah aku yang terlalu bodoh atau memang kau sudah tak punya hati. Tindakan serupa yang mengiris hati terulang tak cuma sekali."

Tapi malas rasanya mengungkit kesalahan dan mengumbar emosi. Membagi keluh pada khalayak bukanlah sifatku. Rasanya itu sama sekali tak perlu. Diam, selama ini sukses jadi tameng pilu.

Soal meluluhkan hati kau memang ahlinya. Di sisimu aku terombang-ambing dalam biduk yang berisi sedih dan bahagia.

Soal memenangkan hati kau memang ahlinya. Kata-katamu yang manis membuat keraguanku hilang seketika. Dengan mudahnya aku hanyut pada rayuanmu, mempercayai janji-janji yang kau berikan padaku. Perasaan yang mulai meragu selalu kembali luluh ketika kamu mulai berseloroh. Senyum kembali mengembang. Perasaan naif kembali datang, menerbangkanku, membuat aku lupa dengan kedongkolanku.

"Kamu memang pandai merebut perhatianku, tapi apa kelihaianmu itu hanya kau praktekkan padaku?"

Di sisimu senyum dan kesakitan rutin datang bergantian. Dalam sekejap kau bisa membuatku tersenyum, tapi tak butuh waktu yang lama juga kau membuatku kembali terdiam. Kembali hanyut dalam kesakitan. Kembali mengelus dada karena perilakumu yang menyakitkan.

Sebenarnya mudah saja untuk meradang demi memaksamu berubah. Tapi bukankah kesadaran yang dipaksakan tak mungkin indah?

“Kalau memang kamu tak suka, bilang saja padaku. Bagaimana aku bisa tahu kalau perasaanmu hanya disimpan begitu?”

Kau selalu berpendapat, kalau ada yang membuatku resah nyatakan saja. Tanpa aku menyatakan kau tak akan pernah tahu, katamu.
Aku tahu tidak adil menyalahkanmu ketika aku tak menunjukkan sikapku. Aku bisa saja meradang, memintamu tidak lagi melakukan kebiasaan yang menganggu perasaanku. Tapi yang kuingin bukan hubungan macam itu.
Aku tak ingin memaksamu berubah, hanya demi menjaga hatiku agar tak pindah. Tak tepat rasanya jika membuat hubungan kita jadi kerangkeng yang lama-lama hanya membuat lelah. Jika pun kau berubah, kuingin itu hanya karena hatimu tergugah. Bukan sebab aku yang ingin kau mengubah arah langkah.

Sudah lelah rasanya kepalaku dipenuhi berbagai pertanyaan. Kali ini aku hanya ingin diam sembari meluruskan perasaan.

Kuakui aku memang terlalu gengsi untuk mengatakan padamu bahwa aku cemburu. Bahwa aku tak suka dengan sikapmu yang liat. Bahwa bukan hanya aku yang menjadi perhatianmu. Bahwa bukan aku satu-satunya perempuan yang tersenyum karena buaianmu. Dengan diamku, aku tak ingin menunjukkan kekecewaanku padamu.Tak pernah kah kau sadar? Yang kau perbuat membuatku tak pernah cukup percaya diri pada diriku. Aku sering mengira apa kau terlalu malu mengakuiku sebagai kekasihmu? apa kau tak pernah merasa keberadaanku di sisimu? Atau mungkin aku memang tak cukup membuatmu bangga?

Doaku sebenarnya sederhana. Kamu bisa mengerti cara menjaga perasaanku, itu sudah cukup melegakan dada. 

Semua perempuan, tentu ingin memiliki cinta yang hanya diberikan untuknya. Tak ada perempuan yang tak senang diperlakukan sebagai satu-satunya permaisuri di hati lelakinya. Begitu pula denganku. Permintaanku cukup sederhana. Aku tak perlu menjadi Roro Jonggrang yang memberimu syarat yang tak cukup kau penuhi dalam sekejap. Aku juga tak menuntutmu menjadi manusia yang berbeda. Permintaanku cukup sederhana. Aku hanya ingin kau bisa belajar untuk menjaga perasaanku. Membuatku selalu merasa tenang dan nyaman menjadi kekasihmu.

Dengan diam, aku berharap kamu dapat mendengar rintihan hatiku. Aku yang masih percaya kamu mampu mengerti apa yang kurasa dan mencoba berubah. Dalam diamku, kuyakin cinta akan menemukan jalannya.
  
Dalam diam, aku selalu berdoa semoga tiba saatnya kau jadi lebih dewasa dan bisa membuatku terasa lebih berharga.

Kata berpisah tak pernah terlintas sedikitpun dalam kepala. Meski kerap kali aku merasa terluka, aku tak pernah ingin berpisah. Di luar sikapmu yang serampangan, kamu lelaki terbaik yang rela menemani dan mengisi hari-hariku. Bersamamu, aku menemukan dunia yang kucari. Kesakitan ini hanya akan kusimpan dalam diam tanpa perlu mengungkapnya padamu atau siapapun. Biar ini menjadi cerita bagi diriku sendiri.
Kekasihku, dalam diam, aku bersujud. Kuuraikan semua piluku dalam keheningan bersama-Nya. Aku optimis ini hanyalah gejolak mudamu yang masih belum terlalu paham atas menjaga hati. Aku yakin suatu saat kedewasaan akan membawamu sadar. Aku terus berharap ada saatnya kamu membuat diriku merasa lebih berharga. Kelak, kau bisa memperlakukanku seperti ratumu dan membuatku merasa menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Dalam diam, aku akan terus berdoa.


 


 

 

Minggu, 12 April 2015

Sulit untuk ku terpejam..
Mengistirahatkan pikiran..
Merebahkan sejenak lelah ini..
Entah apa saja yang terpikir..
Antara kenangan yang ingin dilupakan,
impian yang masih dalam angan..
cita-cita yang masih kukhawatirkan..
Tentang sanggupku yang apa bisa kubahagiakan orangtua yang kuanggap utang seumur hidupku itu..
Semua jadi satu..
Melibatkan seluruh hidupku..

Aku memikirkan banyak hal..
Bukan.. tepatnya aku selalu terpikir..
Apa bisa aku tetap kuat..
Ketika kurasa lelah mempengaruhi mentalku..
Rasanya ingin kuberucap menyerah..
Mengaku putus asa..
Tapi lagi-lagi Tuhan menguatkanku..
Memelukku hangat..
Aku akan jadi yang terhebat..
Yang mampu melupakan kenangan buruk lalu mengubahnya jadi kenangan yang patut tuk kuingat..
Aku akan jadi yang terbaik..
Mewujudkan impian dikenyataan hidup..
Mampu meraih cita-cita..
Bahkan dapat menciptakan senyum bangga diwajah orang tuaku..
Tuhan akan memberi segalanya untuk kebaikanku..
Tak kan diizikan-NYA tuk ku menyerah..
Berputus asa hanyalh bagi seorang pecundang..
Aku kuat..
Aku akan baik-baik saja..
Sepanjang malam tadi aku berdoa..
Berharap pagi memberi cahaya terang dan kebahagiaan..
Berharap hari yang baru menjadi lembaran yang didalamnya tercoret keindahan..
Memohon-mohon pada langit tak diberi mendung..
Bukan kubenci hujan..
Tapi aku tak mau mudah terkenang..
Lantas mudah berduka
Untuk sebuah kenangan dimasa silam..

Aku mau beranjak pergi meninggalkan cerita tentang dia..
Yang dengan tega meluluh lantakan sebuah perasaan yang tulus menyayangi..
Aku ingin menyemangati diri sendiri..
Berharap-harap pada hari ini diberi suka cita penganti kesedihan kemarin..
Iya.. kukembangkan senyum manis diwajah..
Meyakini dalam hati bahwa hari ini akan banyak tawa yang membawaku pada kisah yang indah..
Iya.. akan kuhapus airmata kemarin..
Sebab kutak mau melumpuhkan diri karnanya..
Haii hari baru..
Masukkan aku kecerah pesonamu..
Buat aku lebih ceria lagi..
Sampai seterusnya..
Dari pagi sampai berganti pagi lagi..
Saat gelap malam..
Biarkan aku tetap merasakan terang..
Aku tak mau lagi terpuruk dalam gelap..
Yang menjadikan diriku seperti seseorang penyendiri yang malang..
Berikan aku cahaya yang tak pernah memudar..
Aku mau menjadi terang untuk semua orang..
Haii dunia..
Aku tiba lagi untuk bahagia..
Jangan biarkan airmata menjadi racun untukku berperih..
Beri aku kenangan manis untuk keseharianku..
Semangatlah jiwa..
Perjalanan hidup ini masih amat panjang..
Rasanya ingin menangis meraung tanpa henti sampai kurasa kekeringan..
Tak ad lagi tetesan dari rasa yang entah apa namanya..
Aku pun tak mengerti..
Ketika semua jadi serba salah..
Melakukan yang terbaik tetap jadi salah..
Mendiami keadaan pun tetap salah..
Aaaarrrgggggg....!!!
rasanya ingin menjerit sekuat-kuatnya
Sampai tak kurasakan lagi rasa gaduh dalam diri..

Aku lelah..
Aku ingin pergi..
Setidaknya jauh untuk sementara waktu..
Membungkus kesedihan..
Lalu membuangny ke jurang yang terdalam..
Membiarkannya membusuk sendirian..
Aku mau ikut kemana angin membawaku enyah..
Setidaknya aku bisa merasa bebas..
Ku mau melempar ketidak adilan yang kuciptakan sendiri..
Menendang rasa ini jauh..
Aku mau merasa lepas..
Setidaknya sehari..
Atau sementara waktu..
Hingga bisa kukubur rasa bosanku ini..
Aku sedang dilumpuri tatapan-tatapan yang penuh tuntutan..
Aku terlampau tak bisa penuhi..
Bagaimana ini??
Semua menjadi serba salah..
Padahal sudah kulakukan semampuku..
Tapi aku tak bisa..
Aku ingin menghilang..
Disini kumerasa teramat lelah..
Mereka selalu ingin menang sendiri..
Mereka selalu ingin didengar..
Tapi aku..??
Tak ad satu pun yang mau menanyakan pada hati kecilku..
Kemauanku..
Keinginanku..
Impianku..
Aku dituntut untuk menuruti semua..
Aku lelah..!!!!!
Sungguh..!!!!!

Minggu, 15 Maret 2015

Terserah..
Aku pun tak mau peduli..
Bicarakan apa semaumu..
Aku sudah berusaha semampuku..
Tapi memang aku yang tak bisa
Melampaui keinginanmu..
Aku sudah menyerah..
Menutup segala kisah ini walau penuh air mata..
Aku sudah tak mampu membuatmu bahagia..
Aku sudah tak tau caranya membuatmu tertawa..
Aku mengaku kalah..
Memasrahkan segalanya..
Bila kau juga ingin pergi..
Pergilah..
Aku sudah membiasakan diri untuk sendiri..
Aku sudah siap tekurung sepi..
Tak mengapa kini aku menepi dalam kesendirian..
Aku tlah siap untuk semua..
Aku dan sendiriku..
Biarlah bisu yang membahasakan segala yang ada..
Aku memilih untuk tetap menepi diantara kekosongan hari..
Mencari-cari lagi kenyamanan dalam sendiri..
Jangan hadir lagi..
Meski rindu terasa dijiwa..
Aku sudah membisukan agar tak bisa ungkapkan rindu itu..
Walau lewat isyarat..
Aku tlah menyerah dan mengaku pasrah..

Jumat, 27 Februari 2015

Dygta - Cinta Aku Menyerah [Official Music Video]



Kali ini ku mulai berhenti..
Berhenti untuk mencintai mu..
Telah ku coba untuk bertahan, aku semakin terluka..

Sebernar nya ku tak ingin berpisah, namun hati tak bisa menerima..
Terlalu dalam kau lukai hati ku..
Tak sanggu lagi bertahan..
Cinta aku menyerah..

Tak mungkin lagi kita teruskan..
Bila akhir nya kau tak setia..
Meski mencoba untuk bertahan, aku semakin terluka..

Selasa, 10 Februari 2015

Tuhan..
Tentang jodoh yang selalu kuperbincangkan dengan-MU..
Apakah ia orangnya..??
Yang katanya ingin menghabiskan sisa waktuny denganku..
Menjaga lahir bathinku..
Melindungi takutku..
Menjadi imam yang akan menuntunku meraih surga-MU..
Ia kah orangnya??

Tuhan..
Dalam doa ku banyak meminta..
Memohon-mohon tambatan hati setampan khayalanku..
Yang baiknya penuh keikhlasan bukan kepalsuan..
Yang sayangnya tulus, murni dari hatinya yang terdalam..
Aku memohon-mohon lebih dari satu permohonan..
Satu-satunya pilihan-MU untuk takdirku..
Yang terbaik diantara yang paling baik..
Aku mau akhlaq nya bisa jadi tauladan buat anak-anakku kelak..
Yang budi pekertinya bernilai sempurna..
Ia kah orangnya...
Tuhan..
Bila memang ia yang tertulis untukku..
Rahasia jodoh yg selama ini ENGKAU rahasiakan..
Bila memang ia yang terbaik..
Yang bisa memenuhi kriteriaku..
Seperti mauku..
Atau ia yang paling kubutuhkan..
Dekatkanlah..
Satukan kami dalam ikatan halal-MU..
Percepatkan niat baik kami..
Indahkan kisah kami dalam mahligai pernikahan yang ENGKAU berkahi..
Dan bila ternyata bukan ia orangnya..
Bukan ia pilihan-MU..
Atau bukan ia takdirku..
Lapangkan dadaku..
Tegarkan jiwaku..
Kuatkan ragaku..
Menerima semua kenyataan..
Dan gantikan seseorang lain lagi yang memang tepat untukku..
Karna tanpa seizin-MU semua rencanaku tak kan menjadi nyata..
Karna yang kutau..
Rencana-MU lah yang paling indah..
Semoga kelak kubertemu jodohku..
Seperti dalam drama romantis yang akhir ceritanya pasti berbahagia selamanya..
Sampai menutup mata..
Aku mau yang itu..
Amiiiin...
Tak ada khawatir, sekelebat kulalui hari tanpanya,
Sepertinya dia hanya pergi sebentar saja,
Kubayangkan dirinya pulang dimalam hari seperti biasanya,
Membuka pintu kamarku dan menegurku untuk segera cepat tidur,
Semu...
Semakin dalam kurasa,
Semakin dalam kulihat bayangnya dalam benakku,
Rasanya semakin membunuh,
Periihh..
Kupandangi gambarnya,
Kuresapi bayangannya yang tak pernah enyah dari ingatanku,
Membuatku tersentak menyadari betapa jauh jarak dan waktu memisahkan kita,
Rasa hati menggebu...meronta hebat ingin menggapainya, ingin menyentuhnya dan ingin memeluknya,
Menghadirkan beribu rasa penyesalan yang tiba-tiba muncul tanpa perlahan,
Tak sanggup aku mengurung segala kenangan indah yg terkadang terasa menjadi pahit karna ketiadaannya,
Masih kudengar dengungan suaranya saat terakhir kita bicara,
Masih kuingat bagaimana kita bercanda sebelum akhirnya dia pergi,
Masih kurasa dingin wajahnya saat terakhir kukecup pipi dan keningnya,
Kucapkan selamat tinggal dari hati terdalam,
Kusampaikan rindu dalam doa yang tidak akan pernah putus,
Kutitip Ayahku yang amat kusayangi Ya Allah...
Rengkuh dan peluk dia dalam dekapan kasih dan sayangMu...
Amiiinnn
Dunia ini memang menyakitkan
Sangat menyakitkan
bahkan sekalipun aku menangis
sakitnya itu tertahan ditenggorokan
hingga aku tidak bisa menelan atau memuntahkannya
aku begitu tercekik
seakan aku akan mati begitu saja

dunia ini begitu kejam
bagi orang-orang yg lemah
dan aku tidak ingin lemah
terinjak-injak di dunia antah berantah
ya ALLAH,,
tanpamu aku tak kuasa bertahan
Hingga kini ku masih tersenyum getir mengais kesabaranku
Sabar akan sebuah ujian yg menderaku
maka terjang aku dengan semua ujianMu
cambuk aku dengan semua peringatanMu
dimasa muda ku, biarkan aku menangis dan bertahan
kelak tua nanti hanya bahagia yg kurasakan
cukup sanggupkan aku tebarkan kebahagiaan
mengukir indahnya senyuman
meski dalam hatiku kesakitan
Aku sedang kehilangan..
Merasa hampa..
Benar-benar putus asa..
Merasa tak lagi bearti..
Semua jadi serba salah..
Aku benar- benar kosong..
Entahlah..
Semua membenamkan aku dalam masalah yang rumit..
Aku terpedaya sama keadaan yang menyulitkanku..
Rasanya ingin beranjak pergi tapi aku menetap disini..
Pada jiwa yang sepi..
Entahlah..
Ketika kata tak lagi jadi penawarnya..
Kupikir hanya mati obatnya..
Tapi seketika kutersadar..
Aku masih memiliki Tuhanku..
DIA satu-satunya obat untuk lara hatiku..
Aku mengaku malu..
Karna aku mengingat-NYA hanya saatku berduka..
Padahal Banyak sukacita yang sudah diaturkan-NYA untukku..
Tapi aku terlalu sombong..
Dia membukakan banyak pintu ketika ku putus asa..
Menyediakan banyak pilihan lagi..
Namun kumerasa tak percaya diri..

Ya Tuhan..
Kupikir hanya aku yang merasa hancur berkeping..
Tapi mereka juga..
Mereka bisa dengan mudah mengatasinya..
Bearti aku juga..
Aku ingin tetap disisi-MU ya Tuhan..
Peluk aku ketika kurasa rapuh..
Genggam aku ketika kurasa lemah..
Kutau ini hanya cobaan..
Perasaan yang tak karuan ini..
Kuyakin semua akan berlalu..

Selasa, 20 Januari 2015

Terakadang kmu benci juga dengan hidup ini. Kamu hidup tanpa arti, tanpa mimpi, tanpa angan dan mimpi, tanpa harapan. Dan kamu hidup hanya dengan hayalan yang tidak akan pernah mungkin terwujud. Semua yang kamu lakukan seolah percuma dan sia sia, kamu hanya mengikuti dan menunggu jiwa mu mati, kamu hidup hanya menunggu raga mua kehilangan nyawa mu. Bagaimana mungkin kamu bisa menatap dunia yang indah dan sangat kejam ini?
Mungkin bukan karna kamu tidak mampu, tapi kamu tidak tau kemana kamu harus melangkah dan kamu juga tidak tau bagaimana untuk bisa tau jalan mana yang harus kamu tempuh untuk bisa meraih semua mimpi dan angan itu. Hey, terkadan hidup ini memang aneh, kadang kamu bahagia, sedih, tertawa, menangis, terkadang kamu rendah hati, kami sombong dan banyak hal lain nya yang terjadi di setiap detik dan menit waktu yag kamu jalani.
Sekarang kamu sdar dan kamu mampu melihat bahwa memang kamu belum sepantas nya merasa melambung dengan apa yang ada pada diri mu sekarang. Kamu memang belum pantas mendapatkan yang jauh lebih baik. Untuk apa terus protes dengan tuhan dan keadaan? Untuk apa berusaha lari dari kenyataan dan takdir yang ada? Sementara kamu sangat sadar bahwa itu semua tidak bisa kamu hindari. Tetapi kembali lagi pada pertanyaan sebelum nya, kamu harus bejalan kemana? harus apa? apa yang bisa kamu tonjolkan yang ada dalam diri mu?
Betapa menyedihkan nya kamu dari dulu hingga saat ini. Sangat menyedihkan dan sangat memalukan. Mungkin kamu harus sedikit lebih perduli dengan apa yang kamu dapatkan, dengan apa yang datang kepada mu. Kamu itu memalukan. kamu menutupi semua kekurangan itu dengan semua celotehan mu hanya untuk menutupi semua kebodohan mu itu. Kamu tidak lebih dari hanya sekedar TONGKOSONG NYARING BUNYI NYA. ya itu lah kamu yang dulu dan sampai detik ini.
Kamu bagai orang yang tidak memiliki kesempatan sedikit pun untuk bisa merubah setiap detik mu. karna selalu jawaban "TIDAK" dan selelu saja di persalahkan dengan apa yang sebelum nya kamu ambil. Ya, bukan itu yang kamu butuhkan, kamu hanya butuh kesempatan. Tapi sayang nya semua mungkin sudah tidak akan pernah kamu dapatkan. Mungkin kamu hanya akan terus menjadi tongkosong yang nyaring bunyi nya sampai kapan pun. Teruslah berusaha menikmati apa yang salah yang telah kamu jalani. Dan teruslah berada dalam setiap detik keterpurukan dan kesakitan mu itu. Tunggu lah mati menjemput mu. Karna kamu pun tau, kematian pun akan tetap menyiksa mu. Menghukum mu hingga waktu yang tidak akan pernah kamu ketahui kapan berakhir nya. Kamu tau semua hal itu. Tapi semua yang kamu ketahui, itu hanya akan tetap kembali kepada pertanyaan sebelum nya.
APA YANG HARUS KAMU LAKUKAN? KEMANA KAMU HARUS MELANGKAH? APA YANG MENJADI KELEBIHAN YANG AKAN BISA MEMBAWA MU NAIK MENUJU KEDAMAIAN DAN KEBAHAGIAAN YANG SESUNGGUH NYA?
APA DAN BAGAIMANA?
tidak ada yang pernah bisa memberitau mu hingga kamu pun tidak pernah tau bukan? bukan karna tidak ada yang memberitau mu, its fine, tapi memang belum kamu temukan jalan itu. Dan teruslah berharap kamu bisa menemukan nya. Entah kapan, entah dimana, dan etah bagaimana.
DAMN !!!!!

Minggu, 18 Januari 2015

Maudy Ayunda - Bayangkan Rasakan | Official Video Clip

Bayangkan, rasakan..bila semua berbalik kepada mu..
Bayangkan, Rasakan.. Bila kelak kau yang jadi diriku..

Terdiam di tengah hening nya malam...mencoba tuk memaafkan dan lupakan kesedihan...
Tertawa hanya tuk tenangkan jiwa..Namun yang ku rasa hampa semua hilang tak tersisa...



Jika kamu ingin mengerti seseorang, cobalah posisikan dirimu di posisi dirinya...
Bayangkan, rasakan bila semua berbalik kepada mu...
Bayangkan, rasakan bila kelak kau yang jadi diriku..

Lubang yang kecil, jika terus di gali akan semakin besar.

Jangan sesekali menyepelekan sesuatu. Terutama perasaan seseorang.

SIMPLE IS NOT JUST SIMPLE AND EASY IS NOT JUST EASY.

JUST REMEMBER THAT THING.
Tergenggam lalu terlepas lagi..
Mendekat lalu menjauh lagi..
Tanpa ada kepastian yang jelas..
Rasanya seperti jalan ditempat..
Dan Aku terseret dalam dilema cinta yang rumit..
Sedang apa aku ini??
Mencoba bertahan tapi kurasa lelah..
Mencoba menyudahi tapi ku masih sayang..
Semua tergambar nyata disana..
Dan aku sedang berada dalam kebimbangan yang tak terarah..
Apa ku abaikan saja semua..
Berpura-pura tak pernah mengalaminya..
Bahkan berpura-pura lupa pernah ada cerita tentang kita..
Aku mau lupa saja biar tak ingat lagi..
Perjalanan kita yang tak pernah berujung ini..
Aku tak lagi bersemangat membahasnya..
Selalu kusebutkan ini dalam doa-doaku..
Yang kupinta terlalu banyak..
Tapi sebenarnya Tuhan telah memberikan apa yang kuingini..
Bahkan terkadang DIA memberi apa yang tidak kuminta..
DIA menjabah doaku.. mendengarkan segala permintaan dalam hatiku..
Namun aku saja yang kurang peka untuk itu..
Aku yang selalu memalingkan hati darinya..
Yang Lebih mengutamakan duniaku..
Melupakan urusan akhiratku..
Selalu menjadi angkuh..
Padahal yang ada didiri adalah titipan Illahi..
Tapi tiba-tiba aku mengiba..
Merengek-merengek memohon sesuatu..
Lalu kemudian menjadi lupa diri lagi..
Begitulah seterusnya..
Ketika Tuhan mendengarkanku..
Dengan apa yang kutanyakan..
Sebenarnya DIA sudah memberikan jawaban..
Hanya saja aku terlalu bodoh untuk memahami lagi apa artinya..
DIA sudah menunjukkan apa yang ingin kuketahui..
DIA sudah memberitahu bahwa apa yang kuingin bukanlah yang terbaik..
Tapi aku selalu keras hati bahwa aku bisa menjadi lebih baik walau nyatanya itu tak baik..
Tuhan selalu jadi sahabat yang tak pernah letih memdengarkan curahanku..
Menjadi penopangku..
Tapi aku yang selalu mengabaikan-NYA..
Mendekat bila ada maunya..
Menjauh bila tak lagi butuh..
Namun Terkadang aku menyadari semuanya..
Rasa bersalahku..
Tapi aku terlalu malu untuk mengakui salahku..
Oh Tuhan..
Apa aku ini??