Mengapa kamu terus datang pada ku? Menceritakan kembali semua keluh kesah mu pada ku? Di saat aku memilih untuk pergi jauh meninggalkan mu, di saat aku memilih untuk tidak lagi mengingat tentang mu, di saat aku telah memilih untuk menyimpan mu rapat.
Di saat kamu menegaskan bahwa ada orang lain yang jauh lebih baik dari ku yang telah kau jadikan sandaran untuk mu di saat kau rapuh, mengapa kini kau kembali pada ku? mana dia? tidak adakah dia di samping mu? dia yang kau sebut selalu ada untuk mu dan melebihi kehadiran ku di samping mu. tidak kah dia memiliki waktu yang seutuh nya untuk mu? hanya untuk sekedar mendengar semua keluh kesah mu? hingga kau datang kembali pada ku? aku sudah lelah berusaha untuk mu. Aku lelah selalu berusaha dan mencoba menjadi satu satu nya tempat untuk mu bersandar. Karna di saat itu, bukan aku yang kau pilih, bukan aku yang kau lihat, dan bukan aku yang kau rasakan. kau datang pada ku setelah kau merasakan setengah gundah dan pilu mu hilang di pundak nya, lalu kau menaruh setengah nya lagi pada ku. Aku tidak ingin menjadi pilihan di saat aku tidak pernah menjadi kan mu pilihan untuk ku. Mengapa kau mengejar ku di saat aku memilih untuk berlari meninggalkan mu? Tidak kah dia yang jauh lebih baik dari ku menghilangkan dahaga mu sampai mengharuskan kau kembali mengejar ku hanya untuk meminta setetes air? Tidak lagi. betapa sedih hati ini ketika ku bercermin dan melihat diri ku sendiri yang bodoh, yang selalu berharap lebih pada mu? di saat aku menunggu mu datang pada ku hanya sekedar untuk menawarkan pundak untuk ku melepas penat dan pilu yang ku rasakan, aku bahkan tidak tahu dimana kamu berada. Di saat aku berusaha selalu menghadirkan mu, selalu melihat mu ada di sekeliling ku, aku bahkan hanya melihat bayang mu yang maya ada di sekitar ku. Apa lagi yang kau ingin kan dari ku? Semua telah ku berikan pada mu sayang. Cinta yang pernah kau minta, sayang yang pernah kau inginkan, kasih yang kau butuh kan, kehadiran walau sedetik yang kau butuhkan, kepercayaan yang kau inginkan. Apa lagi sayang? Hanya ucap kata "LOVE" yang tidak bisa dengan gamblang ku rangkai dengan kata kata seindah bait puisi yang belum bisa aku berikan. Karna kau pun tau, susah untuk ku merangkai kata seindah baik puisi untuk menunjukan cinta ku. Hanya kelembutan seperti yang kau inginkan yang tak bisa ku berikan pada mu, sebab kau pun tahu sejak awal, aku tidak memiliki kelembutan seperti diri nya yang kini bersama mu. Sedang kau tau sayang, ku buktikan cinta ku pada mu bukan melalui kata, sedang kau melihat dengan jelas sayang, ku lakukan semua untuk mu demi cinta yang ku miliki untuk mu. Tidak kah semua itu cukup untuk kau melihat dan merasakan ku?
Jika semua hal yang kau inginkan yang tlah ku berikan tidaklah cukup untuk bisa kau lihat dan kau rasakan, apa lagi yang harus ku lakukan untuk mu? Sedang kau pun tau, CINTA KU SEDERHANA.
Apa lagi yang kau inginkan dari ku kini? Aku membiarkan mu memilih, dan tlah kau tunjukan pilihan itu pada ku. Aku menyadari nya dan aku tahu sedari awal apa yang tlah ku rasakan pada dia yang kini hadir menemani perjalanan mu. Sejak awal ku kata kan, aku tidak lebih dari nya. Sejak awal kehadiran nya, telah aku katakan, dia lebih layak bersanding dengan mu. Tidak kah kau pandang jauh ke dalam dua bola mataku betapa takut nya aku untuk melepas mu bersama nya? Kini aku tidak takut lagi, karna kau pun telah menegaskan kepada ku betapa tidak pantas nya aku bersanding dengan mu lagi. Percaya lah, kini aku sudah lupa rasa sakit nya, aku tidak lagi merasakan rasa sakit itu, karna kau pun tau, kini RASA KU TELAH MATI. Pandangan ku kosong, bahkan tak ku rasakan lagi angin yang berhembus. Dan kau tahu kasih.
Kini pergilah, jalan kita mungkin tlah berbeda, pergilah dapatkan kelembutan yang kau inginkan bersama nya. Karna tlah terbiasa kau dapatkan kelembutan dari nya hingga tak sedikit pun kau rasakan kelembutan ku. Ku akui aku memnag tak selembut diri nya, memang tak sehalus dirinya.
Aku adalah apa yang tidak kau lihat sekarang, nanti, dan selama nya. Kini kan ku kubur dan ku simpan rapat semua asa dan harapan untuk bersama mu. Terimakasih kasih, tlah kau matikan rasa ku hingga tak dapat lagi ku rasakan rasa sakit itu. Terimakasih sayang, tlah kau buat jasad ini seperti jiwa yang tak bernyawa. TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar