Jumat, 31 Oktober 2014

lelah nya seorang pecundang

Aku benar-benar takut memandang dunia. Aku benar-benar takut dengan gaya kehidupan ini yang semakin membuat ku rendah. Entah aku yang tidak pantas, aku yang tidak cocok, atau memang semua itu tidak layak untuk ku? Aku bagai kerikil yang terselip dan tak mamu keluar dari bebatuan besar di tepi kali. Terhimpit tanpa bisa melakukan apa pun sebelum seseoran gdatang dan melemparkan ku jauh...membebaskan aku dari himpitan bebatuan besar itu. Aku bagai bintang terkecil di antara rembulan. Malam ini aku sangat merasakan takut melihat gelap malam. Aku takut menatap dunia ini. Rasa nya aku ingin teriak sekencang mungkin hingga ujung dunia tahu, rasa nya aku ingin berlari sekencang mungkin untuk menghindari dunia ini. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya kerikil kecil yang tak pernah berarti. Bahkan tak seorang pun mau mengambil ku. Aku hanya bintang terkecil. Apalah arti nya aku? Bahkan untuk menerangi gelap malam saja aku tak mampu. Apa guna nya aku hidup? jika tak seorang pun mampu ku bahagiakan?
Berkali-kali aku katakan aku lelah dengan kehidupan ini. Rasa nya ingin menyerah, tapi tuhan belum memanggilku untuk pulang. Terakadang aku berfikir, untuk apa sebenar nya aku tercipta di dunia ini? Apa yang bisa aku lakukan? Bahkan aku lebih kecil dari yang terkecil. Lalu?
Aku hanya menuggu tangan tuhan untuk mengambilku keluar dari himpitan bebatuan besar itu.
Ya allah.....aku benar benar takut. Aku benar benar takut berada di dunia ini. Aku takut aku tenggelam di dalam nya dan melupakan mu. Aku takut aku terlena kemudian kehilangan kendali ku untuk tetap bisa ku kendali kan diri ku. Ya allah, tidak ada hal yang ku inginkan selain ketenangan batin meski aku berada terhimpit dalam bebatuan yang besar. Tidak ada hal yang ku inginkan selain aku bisa menerangi gelap malam meski dengan sinar terkecil ku. Tidak ada yang aku inginkan selain aku berani menatap luas dunia ini dengan mata yang sepenuh nya terbuka tanpa merasakan takut. Ya allah, rasa nya sakit dan sesak. Hany aengkau yang tahu rasa nya. Karna aku hanya mampu bersandar pada mu. Peluklah aku sebentaaarrr saja dalam tidur ku untuk bisa ku hela nafas dan ku rasakan sesak itu sedikit melegakan ku untuk bernafas esok hari. Aku kacau, aku gundah, aku gelisah menjalani hidup ini dan aku takut. aku sangat takut. Ya allah, kapankan ini akan berakhir? Kapankah aku bisa mendapat ketenangan yang ku dambakan seperti layak nya orang orang lain nya yan gmenjalani hidup di dunia mu ini. Hanya itu ya allah. Hanya itu pinta ku. Aku mohon, berikan aku ketenangan hati dan jiwa dalam setiap langkah dan dalam setiap keputusan yang ku ambil. Jadikan semua ini jalan yang terbaik yang kau pilihkan untuk ku.

continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar