Tuhan, sudah sekian hari aku lalui dan aku telah berusaha memalingkan fokus dan fikiran ku dengan hal lain..tapi aku tidak mampu membohongin hati ku tuhan, Aku rindu dia. Aku rindu sosok nya hadir di hadap ku dan di sampingku. Aku ingin dia melihat ku kini, aku tlah beranjak dewasa, aku tlah lalui setengah jalan ku hingga kini aku sampai pada titik dimana aku telah menjadi sosok yang berbeda. Selalu terngiang di telinga ku, selalu terlintas dalam bayangan ku dia menikahkan aku dengan lelaki yang ku pilih, yang ku cintai dan mencintai ku. Bolehkah aku menangis tuhan? Akan kau siksa kah dia jika ku teteskan air mata rindu ini untuk nya? Jika memang ya, aku tidak akan menangis, tapi jika tidak, aku ingin sekali menangis ketika tak dapat lagi ku sentuh jemari nya, ketika tak dapat lagi ku lihat mata sayu nya, ketika tak dapat lagi ku dengar canda tawa nya di setiap pagi ku, ketika tak dapat lagi ku dengar amarah nya yang menyimpan kehawatiran aku akan salah melangkah dalam menjalani hidup ini. Tuhan, apa yang harus ku lakukan untuk melepas rindu ini selain memanjatkan doa untuk nya. Izinkan aku kembali pada waktu itu, jika kau izinkan aku, takan ragu untuk ku hapus air mata terakhir nya, takan ragu ku peluk dia dalam dekap ku ketika dia merasakan sakit. Tuhan, selalu terngiang suara nya..tidak kah kau berkenan mempertemukan ku dengan nya meski hanya lewat mimpi? Jika boleh ku tukar, aku rela menukar posisi nya dengan posisi ku. Aku tidak sanggup hidup tanpa nya tuhan, aku hampa, aku bagai raga dengan setengah nyawa yang ku miliki. Bagaimana ini ? apa lagi yang harus aku katakan untuk mengungkap semua rasa rindu ku ini ?
Untuk Mu Ayah,
Dengar ayah, hampir di setiap malam ku terbayang wajah syahdu mu dan suara mu yang selalu terngiang di telingaku. Hampir di setiap lamunan ku, ku terlamun kau menikahkan ku, dengan suara lantang dan meyakinkan hati kecilmu bahwa putri kecil mu ini telah siap menjadi seorang istri dan ibu dari lelaki yang telah berani meminta ku dari mu untuk menjalani hidup bersama nya. Dengan sedikit tetes air mata kebahagiaan dan sedikit haru kau harus menyerahkan putri mu pada lelaki yang telah kau percayai mampu menajaga ku dan kelak mampu membahagiakan aku dan anak anak ku yang kelak akan menjadi cucu untuk mu.
Dengar ayah, hampir di setiap pilu yang ku rasakan bayang mu hadir. Hampir di setiap perih yang ku rasakan karna merindukan mu ku panjatkan doa untuk mu. Ayah, bolehkah aku menangis karna merindukan mu? Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan untuk mengurangi perih nya rindu ini ketika tak mampu lagi ku penuhi rindu ini dengan melihat mu tersenyum, dengan kecupan mu yang menggelikan ku karna kumis dan jenggot yang ada pada wajah mu, ketika tak mampu lagi ku rasakan takut karna amarah mu yang seolah menyiratkan kehawatiran aku akan jatuh pada lubang yang akan merusakkan aku dan menyakitkan ku. Namun kini ku rasakan sakit dan sesak yang lebih dari sekedar hanya terjatuh di lubang yang salah karna kehilangan mu untuk selama nya.

Dengar ayah, terimakasih telah kau pilihkan aku seorang ibu yang teramat baik dan teramat kuat. Terimakasih tlah kau berikan keluarga yang hebat yang mampu menopangku ketika aku terjatuh dan sulit untuk mampu bangkit. Terimakasih telah kau berikan segala nya, terimakasih kau mau bersabar atas segala kenakalan yang aku lakukan. Ayah, aku ingin memberitahu mu sesuatu tentang wanita yang kau cintai hingga akhir hayat mu. Dia wanita yang kuat, hingga kau tinggalkan pun dia masih sanggup berdiri tegak denga beban yang begitu berat yang kini ia pikul sendiri tanpa mu. Sosok ibu yang meski ku lihat lelah di wajah nya, namun ia tetap mampu menyembunyikan semua lelah itu di balik senyum nya. Ayah, bagaimana mungkin aku yang kecil ini mampu menjadi sandaran bagi nya? smentara aku hanya putri kecil yang lemah, yang masih ingin menangis dalam peluk mu dan umi..bagaimana mungkin aku mampu menghapus air mata nya sementara dia masih harus menghapus air mataku kala ku tetskan air mata. Apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus ku katakan ketika ku lihat dia menangis karna lelah? mana mungkin aku sanggup berkata "menagislah di pundak ku mi jika kau sudah sangat lelah". Pantaskah aku ayah? Aku tau, namun tak dapat ku berbuat apa-apa. Bagaimana ayah? Apa yang kau lakukan dahulu untuk meringankan segala beban dan luka nya? apa yang kau lakukan untuk menghapus air mata nya? Beri tahu aku agar dapat ku lakukan hal yang sama kini, ketika kau tak lagi berada d samping nya? Beri tahu aku cara nya agar dapat ku ringan kan beban nya dan ku hapus air mata nya yang setiap waktu mengalir karna lelah nya hidup tanpa mu.
Dengar ayah, tak pernah terbayangkan aku akan hidup tanpa mu. Tak pernah terbayangkan sedetik pun aku harus mengikhlaskan kepergian mu meninggalkan dunia ini. Tak pernah terbayangkan kini harus ku balut sendiri luka yang ku rasakan. Ingatkah ayah ketika aku dalam kondisi tersulit, ketika aku berada dalam keadaan jatuh karna seorang lelaki yang menghiyanati cinta ku? Kau mampu membuat semua rasa sakit itu hilang sekejap mata, kau mampu membuat senyum dan keceriaan itu kembali dalam sekejap mata. Kau mampu dengan mudah membuat ku melupakan segala kekecewaan yang ada. Ayah, bagaimana jika itu terjadi lagi? Siapa yang akan mengembalikan semua keadaan seperti semula dalam sekejap mata lagi?
Dengar ayah, maih terbayang tawa canda mu yang terakhir ku lihat kau tebar dalam kesakitan yang kau rasakan. Ku rasakan kau akan kembali pulang bersama kami dengan membawa canda tawa mu. Tapi hanya tubuh mu yang terbujur kaku dengan senyum manis yang ikhlas yang ikut pulang bersama ku. Lantas? hanya mampu ku panjatkan doa-doa untuk mengiri kepergian mu. aaaaaahhhhkkk...ayah, sakit rasanya hanya mampu menulis semua hayal dan masa lalu bersama mu tanpa ada realita.
Dengar ayah, aku berharap kau disini bersama ku. Memeluk ku hangat dan ku mohon, katakan sebait kata saja untuk membuat sesak rindu ini hilang. Katakan kau juga merindukan ku, merindukan kami semua disini. Siapa yang harus ku salahkan atas semua keadaan pahit ini? Ayaaaaaaahhhhhhh...ingin ku bersandar dalam peluk mu. Ingin ku kau hadir dengan senyum mu dan melihat ku telah menyelesaikan pendidikan ku seperti yang kau inginkan. Sungguh tak ku sangka kan ku lalui hari bahagia itu tanpa mu. Rasa nya semakin sakit menjelang hari itu mengingat kau tak disini bersama ku. Rasa nya semakin sesak nafas ini mengingat kan ku jelang hari itu tanpa hadir mu.
Dear tuhan,
Aku ikhlas melepas kepergian ayah ku bersama mu karna aku tau kasih sayang mu melebihi kasih sayag ku pada nya. Tuhan jaga dia yang sangat ku cintai baik-baik. Beri dia tempat terindah di sisi mu, Terimalah segala amal ibadah nya. Tuhan, ku serahkan kepada mu. Aku mohon, jangan sedikit pun kau beri dia rasa sakit atas kesalahan nya. Hukum aku atas kesalahan nya tuhan, tapi bebaskan dia dari segala siksa mu. Tuhan, terangilah ruang gelap nya dengan cahaya syurga mu. Tuhan , buatlah di selalu bahagia, jangan hukum dia atas kesalahan yang ku perbuat. Jangan lagi kau bebankan segala hukuman yang pedih atas kesalahan yang tidak di lakukan nya. Tuhan, aku sangat merindukannya, jika ku tau hanya tersisa 3 tahun waktu ku untuk bersama nya, Aku bersumpah aku tidak akan pergi selangkah pun untuk berada jauh dari nya. Bahkan tidak genap 3 tahun waktuku bersama nya sejak ku putuskan meninggalkan nya demi pendidikan yang ku inginkan.
Tuhan, mau kah kau kembalikan sedikit waktu ku bersama nya? Tuhan, boleh ku tukar tempat ku dengan nya? Tuhan, aku mohon hapus segala dosa nya. Percaya lah dia ayah yang sangat baik. Tuhan, jangan biarkan dia bersedih. Kini hanya engkau yang mampu melihat senyum dan tawa bahagia nya. Jangan kau redupkan sedetik pun. Aku mohon tuhan, aku mohon dengan sangat memohon. Aku mencintai nya, aku menyayangi nya dan aku sangat merindukan nya. Jaga lah dia, jangan sakiti dia tuhan.. hanya itu yang ku pinta. aku mohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar