Pernah aku merasa kehilangan...
Melepas apa yang dalam genggaman
Merenggut semua kenangan, tak terkecuali segala yang masih dalam angan..
Aku jatuh tersungkur tak karuan..
Menjadi satu bersama ceceran harapan-harapan..
Pada keadaan yang sangat sulit untuk aku lawan..
Aku menyerah dan mencoba berkawan...
Mataku menatap nanar pada jalan yang ku lanjutkan...
Sakit yang tak terelakan..
Kecewa yang tak bisa lagi di bantahkan...
Menjadi teman hangat dalam perbincangan...
Lenganku memeluk erat hati yang berantakan..
Lalu, pada serpihan nya ku punguti sesuatu yang tak mungkin kembali ku dapat..
Dari nya yang dulu menjadi penghuni ilang - ilang ingatan...
Tak ada yang mampu mengerti..
Tak ada yang mampu memahami..
Terlebih mereka yang hanya berperan sebagai penonton yang hanya mampu menyaksikan jalan nya cerita nyata yang terjadi...
Takan ada yang tahu betapa hancur nya hati dan perasaan ini...
Ku punguti serpihan kehancuran hati ini satu persatu...
Ku susun kembali hati ini, mempersiapkan kembali hati ini..
Berjaga - jaga jika ada seseorang yang lain yang akan mengambil nya dan bersedia menjaga nya
Meskti tak lagi sebagus hati yang utuh...
Setidak nya hati ini tidak terlalu berantakan untuk kembali termiliki oleh seseorang yang bersedia menerima dan menjaga nya dengan baik...
Jangan tanyakan kisah ku pada orang lain...
Kau akan temukan jawab nya..
Jawab yang berepisode bak cerita drama percintaan yang takan habis cerita nya..
Untuk seseorang yang kelak bersedia mendampingi hatiku...
Menerima hati ku yang tak lagi utuh...
Jangan dengarkan jawaban mereka yang lain untuk mengetahui tentang hati ini..
Datang lah, ketuk pintu hati ini dan lihatlah sendiri bagaimana sesungguhnya hati ini...
Sentuh dan rasakan halus dan remuk nya hati ini...
Kelak kau kan dapati jawaban yang sesungguhnya..
Jumat, 30 Juni 2017
Kamis, 29 Juni 2017
Kepadamu yang aku rindu.
Syair malam sampai dan rebah pada ingatan.
Aku duduk di teras rumah dengan hampa tatapan.
Laksana layar terkembang, laksana langit malam. Aku menghayalkan kau yang tiba-tiba datang.
Wahai kekasihku, aku begitu sepi dan sendiri di sini.
Meski tak menangis dan meneteskan air mata.. Namun jantungku benar-benar kosong, benar-benar sebuah kehilangan tanpamu.
Kepada jarak dan langit yang begitu luas.
Aku selalu berdoa agar kita dapat bertemu.
Bukan hari berganti bulan namun tahun yang berganti tahun.
Kau tau?
Rindu dan sayang ini masih tetap pada alamatnya.
Hanya padamu yang telah berjanji
Untuk, selayaknya kita tertawa di pelaminan nanti.
Syair malam sampai dan rebah pada ingatan.
Aku duduk di teras rumah dengan hampa tatapan.
Laksana layar terkembang, laksana langit malam. Aku menghayalkan kau yang tiba-tiba datang.
Wahai kekasihku, aku begitu sepi dan sendiri di sini.
Meski tak menangis dan meneteskan air mata.. Namun jantungku benar-benar kosong, benar-benar sebuah kehilangan tanpamu.
Kepada jarak dan langit yang begitu luas.
Aku selalu berdoa agar kita dapat bertemu.
Bukan hari berganti bulan namun tahun yang berganti tahun.
Kau tau?
Rindu dan sayang ini masih tetap pada alamatnya.
Hanya padamu yang telah berjanji
Untuk, selayaknya kita tertawa di pelaminan nanti.
Catatan Akhir Mei
Berlalu sudah,
Yang tertinggal lagi-lagi tentang harapan yang kutanamkan sendiri
Kali ini diakhir Mei, pilu yang ku rasa adalah tentang perpisahan..
Aku juga belum bisa merealisasikan
Apa yang menjadi kemauanku
Mungkin belum waktunya,
Ucapku menenangkan hatiku yang gusar dilanda kecemasan yang tak berkesudahan..
Mungkin nanti..
Di Mei tahun berikut nya adalah bulan kebaikan
Di Mei tahun berikut nya ada harapan yang nyata
Bukan diambang angan
Tapi Mei kali ini,
Aku belajar banyak hal..
Tentang bagaimana mengikhlaskan yang sebelumnya tak bisa kulakukan..
Di Mei kali ini,
Aku sudah mantap bergegas meninggalkan
Kepingan-kepingan kenangan yang kemarin kukutipi lagi,
Aku sudah bisa membebaskan diri
Dari rangkaian tentang masa lalu yang pilu...
Hanya tinggal beberapa detik saat Mei berganti Juni,
Dan itu artinya walau hanya tersisa sedikit tapi masih ada harapan untuk lainnya..
Meski sebenarnya aku sedang kecewa,
Tidak ada yang ku harapkan lagi selain ending yang bahagia dan cukup indah untuk di kenang..
Tak ingin lagi ada air mata kepedihan karna perpisahan yang menyedihkan ...
Semoga akhir segala kesedihan dan kekecewaan pada akhir Mei kali ini tak lagi terjadi pada Mei-Mei berikut nya..
Yang tertinggal lagi-lagi tentang harapan yang kutanamkan sendiri
Kali ini diakhir Mei, pilu yang ku rasa adalah tentang perpisahan..
Aku juga belum bisa merealisasikan
Apa yang menjadi kemauanku
Mungkin belum waktunya,
Ucapku menenangkan hatiku yang gusar dilanda kecemasan yang tak berkesudahan..
Mungkin nanti..
Di Mei tahun berikut nya adalah bulan kebaikan
Di Mei tahun berikut nya ada harapan yang nyata
Bukan diambang angan
Tapi Mei kali ini,
Aku belajar banyak hal..
Tentang bagaimana mengikhlaskan yang sebelumnya tak bisa kulakukan..
Di Mei kali ini,
Aku sudah mantap bergegas meninggalkan
Kepingan-kepingan kenangan yang kemarin kukutipi lagi,
Aku sudah bisa membebaskan diri
Dari rangkaian tentang masa lalu yang pilu...
Hanya tinggal beberapa detik saat Mei berganti Juni,
Dan itu artinya walau hanya tersisa sedikit tapi masih ada harapan untuk lainnya..
Meski sebenarnya aku sedang kecewa,
Tidak ada yang ku harapkan lagi selain ending yang bahagia dan cukup indah untuk di kenang..
Tak ingin lagi ada air mata kepedihan karna perpisahan yang menyedihkan ...
Semoga akhir segala kesedihan dan kekecewaan pada akhir Mei kali ini tak lagi terjadi pada Mei-Mei berikut nya..
Langganan:
Postingan (Atom)