Dear..
Berapa lama aku bisa bertahan..
Sejauh ini kupaksakan untuk menahankannya..
Memilih diam dan terus lakukan apa yang menjadi kebiasaan..
Aku berusaha terus menjadi apa yang diharapkan..
Berpura-pura menikmati kebahagiaan ini..
Berpura-pura menyamankan keadaan ini..
Aku tak tau pasti selama apa aku menyanggupi ini..
rasanya ingin menukar jiwa ini kepada siapa saja..
Rasanya ingin menukar pemikiran ini kepada siapa saja..
Rasa hilang arah menghantui setiap jejak-jejak yang ku buat..
Rasa jenuh menjadi ciri khas yang biasa terbaca..
Aku tidak mengerti..
Sampai kapan aku bisa mengandeng ini bersama..
Dear..
Tuhan tau tanpa harus kuberi tau..
Tuhan pahami tanpa harus kuminta..
Tuhan pasti mendengar setiap ocehan dalam hatiku...
Tuhan pasti memaklumi setiap bisikan keluhanku..
Dear..
Seandainya ini mudah terkatakan..
Tanpa harus kupersulit ini dengan kata-kata yang aku sendiri tak bisa memahaminya..
Seandainya ini mudah kulakukan..
Tanpa harus kubebankan pikiranku dengan apa yang aku sendiri tak bisa mengartikan maksudnya..
Dear..
Aku tak tau..
Seberapa lama waktu bertahan membiarkan aku berpura-pura tahan dengan ini..
Dear..
Adakah kalimat yang bisa menenangkanku..
Kegelisahan..
Rasa sakit..
Apa arti ini??
Tuhan pasti tau maksud semua ini..
Pasti ada jalan yang terbaik yang tlah dpersiapkan untukku..
Aku hanya perlu menunggu..
Bukankah begitu??
Dear..
Jiwa mana yang bisa kutukari dengan jiwaku ini??
Seandainya bisa memilih tanpa harus diributkan lagi..
Aku mau memilih sendiri..
Jauh dari siapa pun yang memberatkan langkahku..
Dear..
Adakah tempat yang lain selain ini??
Yang bisa mengindahkan pikiranku..
Yang bisa mengisi setiap kekosongan yang terpancar dari tatapanku..
Aku merasa perlu..
Aku merasa butuh..
Seandainya bisa..
Dear..
Tuhan pasti akan memberikannya..
Kamis, 18 Juni 2015
Aku tak tau kapan tepatnya aku mencintaimu..
Kapan tepatnya aku menyayangimu..
Bahkan aku tak tau kapan tetapnya aku merinduimu..
Kebersamaan ini mengubah rasa tak percayaku..
Mengubah rasa benciku..
Dan semenjak itu aku jadi tau aku harus apa..
Tapi aku tak bisa apa..
Kutahankan disini..
Kutempatkan disini..
Dimana perasaan yang memang tak perlu untuk diperlihatkan..
Disampaikan.. ditunjukkan..
Biarlah tetap begini adanya sampai rasa menjadi lelah..
Dan memilih berhenti dengan sendirinya..
Ketika aku memikirkan tentang kita..
aku merasa bahagia dan tak ingin ini berakhir..
Tapi ketika aku memikirkan tentang mereka..
Aku merasa gamang..
Tak terarah..
Lalu kutanyakan lagi pada hatiku..
Benarkah ini??
Hari demi hari..
Kebersamaan semakin terjalin nyata..
Lalu mengapa ada rasa tak yakin didasar hati..
Dan aku tak tau bagaimana menjelaskannya..
Aku tak bisa mengubahnya..
Menjadi keyakinan yang kuat..
Aku hanya meminta pada hati..
Untuk bisa menerima ketika harapan tak sesuai keinginan..
Atau berhenti saja sebelum semuanya menjadi jauh tak bearti..
Kapan tepatnya aku menyayangimu..
Bahkan aku tak tau kapan tetapnya aku merinduimu..
Kebersamaan ini mengubah rasa tak percayaku..
Mengubah rasa benciku..
Dan semenjak itu aku jadi tau aku harus apa..
Tapi aku tak bisa apa..
Kutahankan disini..
Kutempatkan disini..
Dimana perasaan yang memang tak perlu untuk diperlihatkan..
Disampaikan.. ditunjukkan..
Biarlah tetap begini adanya sampai rasa menjadi lelah..
Dan memilih berhenti dengan sendirinya..
Ketika aku memikirkan tentang kita..
aku merasa bahagia dan tak ingin ini berakhir..
Tapi ketika aku memikirkan tentang mereka..
Aku merasa gamang..
Tak terarah..
Lalu kutanyakan lagi pada hatiku..
Benarkah ini??
Hari demi hari..
Kebersamaan semakin terjalin nyata..
Lalu mengapa ada rasa tak yakin didasar hati..
Dan aku tak tau bagaimana menjelaskannya..
Aku tak bisa mengubahnya..
Menjadi keyakinan yang kuat..
Aku hanya meminta pada hati..
Untuk bisa menerima ketika harapan tak sesuai keinginan..
Atau berhenti saja sebelum semuanya menjadi jauh tak bearti..
Dalam doaku..
Terselip ribuan namamu untuk kusebut..
Berharap ada secercah harapan menjadi sebuah kenyataan...
Lalu bisa kubahagiakan diri sendiri walau tanpamu..
Apa kabarmu??
Dimana kamu??
Sedang apa kamu??
Selalu menjadi kebiasaan yang kutanyakan dalam doa..
Setelah itu berharap ada jawaban..
Yaaa...
Seandainya bisa kutemukan lagi kamu tepat dihadapanku..
Atau tak sengaja ku berpapasan denganmu..
Rasanya ingin kusampaikan ini..
Kata yang belum sempat kuungkapkan tapi kamu sudah bergegas untuk pergi..
Aku..
Aku akan tetap jadi orang yang sama..
Masih tetap menunggumu..
Mengharapkan kedatanganmu kembali..
Aku masih mempunyai rindu yang sama..
Memimpikan kita tetap berdua..
Aku masih sama..
Seandainya dalam doa langsung terjawab..
Setidaknya aku bisa lega untuk tidak mengkhawatirkan..
Seandainya bisa kuhadirkankan lagi..
Yang bukan sekedar kenangan untuk dikenang..
Tapi kehadiranmu yang menenangkan..
Aku mau kamu lagi..
Jadi sama seperti hari kemarin..
Yang bukan menjadi asing untuk kubenci..
Kembalilah..
Aku masih sama seperti saat dulu kita bersama..
Yang masih dengan tangguh menunggumu..
Walau malam terus berganti pagi..
Tiada lelah kuberdoa
Semoga hatimu tak lagi membatu..
Seperti hari ini..
Terselip ribuan namamu untuk kusebut..
Berharap ada secercah harapan menjadi sebuah kenyataan...
Lalu bisa kubahagiakan diri sendiri walau tanpamu..
Apa kabarmu??
Dimana kamu??
Sedang apa kamu??
Selalu menjadi kebiasaan yang kutanyakan dalam doa..
Setelah itu berharap ada jawaban..
Yaaa...
Seandainya bisa kutemukan lagi kamu tepat dihadapanku..
Atau tak sengaja ku berpapasan denganmu..
Rasanya ingin kusampaikan ini..
Kata yang belum sempat kuungkapkan tapi kamu sudah bergegas untuk pergi..
Aku..
Aku akan tetap jadi orang yang sama..
Masih tetap menunggumu..
Mengharapkan kedatanganmu kembali..
Aku masih mempunyai rindu yang sama..
Memimpikan kita tetap berdua..
Aku masih sama..
Seandainya dalam doa langsung terjawab..
Setidaknya aku bisa lega untuk tidak mengkhawatirkan..
Seandainya bisa kuhadirkankan lagi..
Yang bukan sekedar kenangan untuk dikenang..
Tapi kehadiranmu yang menenangkan..
Aku mau kamu lagi..
Jadi sama seperti hari kemarin..
Yang bukan menjadi asing untuk kubenci..
Kembalilah..
Aku masih sama seperti saat dulu kita bersama..
Yang masih dengan tangguh menunggumu..
Walau malam terus berganti pagi..
Tiada lelah kuberdoa
Semoga hatimu tak lagi membatu..
Seperti hari ini..
Sebuah Nama. (part 2)
Ini cerita sang pemilik nama yang dulu sempat mengisi hariku..
Diantara hausnya perhatian..
Dia hadir membawa banyak cerita indah..
Berusaha memberikan yang terbaik, yang terkadang masih kulalaikan kebaikannya..
Berusaha menjadi yang terindah, yang terkadang aku sendiri tak pernah merasa dia indah..
Berusaha memberi arti, yang terkadang aku merasa memang dia tak pernah ada arti..
Dia.. Begitu mengusahakan segalanya terlihat sempurna..
Sering sekali kumelihat dia terlalu memaksakan diri agar aku bisa menjadi cinta..
Memaksakan keadaan agar aku bisa menerimanya apa adanya..
Tapi ternyata sampai kini memang tak pernah berasa..
Kuakui kehadiranya yang dulu hampir membuat kuterlena dan melupakan masalalu walau hanya sesaat ini..
Dan kusadari betapa ini masa itu..
Masa dimana dia selalu ada saat kubutuhkan..
Kini benar terasa aku tlah kehilangannya..
Setelah dia mengundurkan diri..
Membawa seluruh perhatiannya pergi jauh dari hidupku..
Hanya meninggalkan puing kenangan yang sebenarnya kumerindukan hal itu lagi..
Kini dia tlah pergi..
Mungkin tlah menemukan yang lain..
Yang bukan sepertiku..
Yang selalu sering mengabaikan setiap kebaikan yang ada..
Mungkin kini dia tlah bahagia..
Entah dengan siapa pun itu..
Aku tak kan mencarinya..
Meski terkadang..
Diantara sepiku ini, ku merindukan kehadirannya seperti saat dulu..
Diantara hausnya perhatian..
Dia hadir membawa banyak cerita indah..
Berusaha memberikan yang terbaik, yang terkadang masih kulalaikan kebaikannya..
Berusaha menjadi yang terindah, yang terkadang aku sendiri tak pernah merasa dia indah..
Berusaha memberi arti, yang terkadang aku merasa memang dia tak pernah ada arti..
Dia.. Begitu mengusahakan segalanya terlihat sempurna..
Sering sekali kumelihat dia terlalu memaksakan diri agar aku bisa menjadi cinta..
Memaksakan keadaan agar aku bisa menerimanya apa adanya..
Tapi ternyata sampai kini memang tak pernah berasa..
Kuakui kehadiranya yang dulu hampir membuat kuterlena dan melupakan masalalu walau hanya sesaat ini..
Dan kusadari betapa ini masa itu..
Masa dimana dia selalu ada saat kubutuhkan..
Kini benar terasa aku tlah kehilangannya..
Setelah dia mengundurkan diri..
Membawa seluruh perhatiannya pergi jauh dari hidupku..
Hanya meninggalkan puing kenangan yang sebenarnya kumerindukan hal itu lagi..
Kini dia tlah pergi..
Mungkin tlah menemukan yang lain..
Yang bukan sepertiku..
Yang selalu sering mengabaikan setiap kebaikan yang ada..
Mungkin kini dia tlah bahagia..
Entah dengan siapa pun itu..
Aku tak kan mencarinya..
Meski terkadang..
Diantara sepiku ini, ku merindukan kehadirannya seperti saat dulu..
Kita adalah sepasang sayap patah yang tak lagi mampu terbang tinggi keangkasa..
Kita sama terluka parah..
Dan sama menahankan sakitnya..
Kita tak lagi bisa terbang beriringan..
Aku mengaku kalah..
Dan mundur perlahan..
Bukan karna ku tak lagi sayang..
Tapi kurasa kita tak kan dapatkan restu..
Meski aku mencintaimu..
Meski kau mencintaiku..
Semua akan percuma setiap saatnya..
Kita hanya sepasang sayap yang berdarah..
Menahankan sakit karna tak bisa terbang bersama lagi..
Kita sama kecewanya..
Kita sama merananya..
Tapi mungkin ini yang terbaik..
Kau dan aku cukup sampai hari ini..
Kita sama terluka parah..
Dan sama menahankan sakitnya..
Kita tak lagi bisa terbang beriringan..
Aku mengaku kalah..
Dan mundur perlahan..
Bukan karna ku tak lagi sayang..
Tapi kurasa kita tak kan dapatkan restu..
Meski aku mencintaimu..
Meski kau mencintaiku..
Semua akan percuma setiap saatnya..
Kita hanya sepasang sayap yang berdarah..
Menahankan sakit karna tak bisa terbang bersama lagi..
Kita sama kecewanya..
Kita sama merananya..
Tapi mungkin ini yang terbaik..
Kau dan aku cukup sampai hari ini..
Minggu, 14 Juni 2015
Kupikir rasa ini terlampau berlebihan..
Menyakiti diri sendiri untuk memaksakan keadaan sesuai keinginan..
Padahal jelas terbaca..
Bahwa yang tersirat adalah kenyataan..
Meski terperih..
Tapi memang adanya bahwa ia bukan yang terbaik..
Meski ia adalah orang baik..
Tapi Tuhan tlah mengatur jarak untuk berjauhan...
Mungkin aku dan dia tak berjodoh
Tak lagi bisa dalam satu cerita yang sama..
Tapi lagi-lagi kudiminta untuk bersabar..
Karna kelak Tuhan akan memberikan seseorang lagi sebagai pengantinya tepat dihari yang sudah dijanjikan-NYA..
Meski Tuhan tlah tunjukan bahwa keadaanya tak kan sama seperti dalam harapan..
Tapi Tuhan tlah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari ini..
Dan aku bersiap untuk itu..
Ketika lagi dan lagi kudiminta untuk selalu memperbaiki diri..
Meyakini bahwa apa yang tertulis dalam hidup adalah takdir indah dari sang kuasa..
Disaat itu aku merasa banyak berdosa..
Dan merasa terpukul akan salah..
Lalu menyisakan banyak sesal..
Seandainya diberi banyak waktu..
Meski tak dapat menghapus sesal secara keseluruhan..
Aku yakin Tuhan akan memberikan perasaan yang mententramkan..
Semoga banyak hari yang tersisa..
Yang mampu menjadikan pribadiku jauh lebih matang dari hari ini..
Tuhan..
Bila sampai kini perasaan yang terlampaui menyuliti jalan hidupku..
Kumohon..
Berikan jalan yang mudah, yang lebih baik dari ini
Amiin..
Menyakiti diri sendiri untuk memaksakan keadaan sesuai keinginan..
Padahal jelas terbaca..
Bahwa yang tersirat adalah kenyataan..
Meski terperih..
Tapi memang adanya bahwa ia bukan yang terbaik..
Meski ia adalah orang baik..
Tapi Tuhan tlah mengatur jarak untuk berjauhan...
Mungkin aku dan dia tak berjodoh
Tak lagi bisa dalam satu cerita yang sama..
Tapi lagi-lagi kudiminta untuk bersabar..
Karna kelak Tuhan akan memberikan seseorang lagi sebagai pengantinya tepat dihari yang sudah dijanjikan-NYA..
Meski Tuhan tlah tunjukan bahwa keadaanya tak kan sama seperti dalam harapan..
Tapi Tuhan tlah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari ini..
Dan aku bersiap untuk itu..
Ketika lagi dan lagi kudiminta untuk selalu memperbaiki diri..
Meyakini bahwa apa yang tertulis dalam hidup adalah takdir indah dari sang kuasa..
Disaat itu aku merasa banyak berdosa..
Dan merasa terpukul akan salah..
Lalu menyisakan banyak sesal..
Seandainya diberi banyak waktu..
Meski tak dapat menghapus sesal secara keseluruhan..
Aku yakin Tuhan akan memberikan perasaan yang mententramkan..
Semoga banyak hari yang tersisa..
Yang mampu menjadikan pribadiku jauh lebih matang dari hari ini..
Tuhan..
Bila sampai kini perasaan yang terlampaui menyuliti jalan hidupku..
Kumohon..
Berikan jalan yang mudah, yang lebih baik dari ini
Amiin..
berbeda
semakin aku merasa berbeda
semakin hatiku tercabik tiada terkira
tangisku mengenang dipeluk mata
hingga ku tak sadar setetes demi setetes kristal" bening itu mengalir
membawa rona sendu diraut muka
tiada dapat kuuraikan bagaimana awalnya
lantas haruskah ku bayangkan akhirnya ?
kuharap semua baik-baik saja
kuharap semua berjalan semestinya
Namun jika ini adalah takdirku
kuharap sabar penuhi jalanku
semakin hatiku tercabik tiada terkira
tangisku mengenang dipeluk mata
hingga ku tak sadar setetes demi setetes kristal" bening itu mengalir
membawa rona sendu diraut muka
tiada dapat kuuraikan bagaimana awalnya
lantas haruskah ku bayangkan akhirnya ?
kuharap semua baik-baik saja
kuharap semua berjalan semestinya
Namun jika ini adalah takdirku
kuharap sabar penuhi jalanku
Kalau dulu kita pernah berbincang sampai larut malam..
Ditemani seduhan kopi kesukaan..
Lalu tak hentinya kita tertawa..
Bercerita apa saja..
Dan kita bahas tentang masa depan..
Kita sama-sama memimpikan yang terindah..
Kita sama-sama bercita untuk meraihnya..
Lalu kemana perginya semua itu..???
Kalau dulu kita pernah sama-sama terjaga dalam perasaan yang sama..
Mengidamkan banyak pengharapan yang terbaik..
Semua untuk kita..
Tapi mengapa kini terasa beda..
Entah perasaanku atau perasaanmu..
Entah kita tak lagi dalam angan yang sama..
Kita tak lagi bercita yang sama..
Seperti ada pertentangan..
Kita tak lagi searah..
Kita tlah berbeda jalan..
Kalau dulu kita pernah menghabiskan banyak waktu bersama..
Bahkan hampir sepenuhnya waktuku untukmu..
Kita lewati semua dalam penuh suka cita..
Mesti seiringnya ada duka..
Tapi tak mengapa selama kita masih bisa saling bersama..
Saling Menemani..
Tapi itu dulu..
Kini semua tlah berbeda..
Cerita tak lagi sama..
Semua mimpi pun seakan mati terbawa rasa yang turut mati..
Kalau saja semua tak begini..
Aku ingin mengakhirinya menjadi lebih indah..
Ditemani seduhan kopi kesukaan..
Lalu tak hentinya kita tertawa..
Bercerita apa saja..
Dan kita bahas tentang masa depan..
Kita sama-sama memimpikan yang terindah..
Kita sama-sama bercita untuk meraihnya..
Lalu kemana perginya semua itu..???
Kalau dulu kita pernah sama-sama terjaga dalam perasaan yang sama..
Mengidamkan banyak pengharapan yang terbaik..
Semua untuk kita..
Tapi mengapa kini terasa beda..
Entah perasaanku atau perasaanmu..
Entah kita tak lagi dalam angan yang sama..
Kita tak lagi bercita yang sama..
Seperti ada pertentangan..
Kita tak lagi searah..
Kita tlah berbeda jalan..
Kalau dulu kita pernah menghabiskan banyak waktu bersama..
Bahkan hampir sepenuhnya waktuku untukmu..
Kita lewati semua dalam penuh suka cita..
Mesti seiringnya ada duka..
Tapi tak mengapa selama kita masih bisa saling bersama..
Saling Menemani..
Tapi itu dulu..
Kini semua tlah berbeda..
Cerita tak lagi sama..
Semua mimpi pun seakan mati terbawa rasa yang turut mati..
Kalau saja semua tak begini..
Aku ingin mengakhirinya menjadi lebih indah..
Sebuah Nama
Ada yang terasa sakit saat aku mengingatnya..
Ada tetes-tetesan air mata yang berjatuhan
Saat aku mengenangnya..
Sebuah nama itu menguraikan banyak kenangan dalam hidupku..
Mencintaimu dalam hati yang sakit ini..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Kini semua berjalan..
Meski tanpamu lagi..
Terkadang dalam sepiku aku masih mengingat bayang-bayangmu..
Dan kemarin kamu sempat menemuiku dalam mimpi-mimpiku lagi..
Senang..
Walau itu hanya sekedar dalam mimpi tidurku..
Tapi setidaknya aku merasa bahagia bisa berjumpa denganmu lagi..
Walau hanya mimpi..
Walaupun hanya sebatas itu..
Untuk kamu, apapun yang kamu katakan..
bagaimanapun kamu menolaknya, cinta akan tetap berada disana..
Menunggumu mengakui keberadannya..
Pernah ku berjanji ku kan datang lagi untuk bertemu denganmu..
Dan menuntaskan atas perjuanganku akan dirimu..
Tapi ternyata bagiku itu hanya akan menjadi sia-sia saat aku berjuang engkau malah berlari menjauh dan menolakku..
Maka ku putuskan untuk ku serahkan segalanya padaNya..
Dan ketika pada akhirnya aku harus menjadi salah satu manusia yang kamu benci,maka duduklah,akan kusiapkan teh hangat untukmu...
Lalu biarkan aku mengusap keningmu ya,
Tenang,akan kulakukan dengan selembut-lembutnya wanita dimuka bumi.
Sayang,aku menyukai bencimu..
bahkan semua rasa apa pun itu asalkan darimu...
aku menyukainya..
Kelak kau akan mengerti bagaimana jika engkau menjadi aku..
Bagaimana aku harus berjuang untukmu..
Bagaimana aku memperjuangkanmu agar sekedar kau bisa melihat gigihnya cintaku padamu..
Dan bagaimana aku mati-matian untuk melawan segala yang tak mungkin menjadi mungkin hanya untuk bisa menjadikanmu untuk teman hidupku..
Kini yang tersisa hanya lah aku sendiri disini..
Yang terus melanjutkan apa yang sedang ku perjuangkan...
Meski tanpamu lagi...
Dan darimu yang tersisa hanya air mataku..
Sepi-sepinya malamku karena menangisimu..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Aku akan selalu mencintaimu di hati yang sakit ini..
Ada tetes-tetesan air mata yang berjatuhan
Saat aku mengenangnya..
Sebuah nama itu menguraikan banyak kenangan dalam hidupku..
Mencintaimu dalam hati yang sakit ini..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Kini semua berjalan..
Meski tanpamu lagi..
Terkadang dalam sepiku aku masih mengingat bayang-bayangmu..
Dan kemarin kamu sempat menemuiku dalam mimpi-mimpiku lagi..
Senang..
Walau itu hanya sekedar dalam mimpi tidurku..
Tapi setidaknya aku merasa bahagia bisa berjumpa denganmu lagi..
Walau hanya mimpi..
Walaupun hanya sebatas itu..
Untuk kamu, apapun yang kamu katakan..
bagaimanapun kamu menolaknya, cinta akan tetap berada disana..
Menunggumu mengakui keberadannya..
Pernah ku berjanji ku kan datang lagi untuk bertemu denganmu..
Dan menuntaskan atas perjuanganku akan dirimu..
Tapi ternyata bagiku itu hanya akan menjadi sia-sia saat aku berjuang engkau malah berlari menjauh dan menolakku..
Maka ku putuskan untuk ku serahkan segalanya padaNya..
Dan ketika pada akhirnya aku harus menjadi salah satu manusia yang kamu benci,maka duduklah,akan kusiapkan teh hangat untukmu...
Lalu biarkan aku mengusap keningmu ya,
Tenang,akan kulakukan dengan selembut-lembutnya wanita dimuka bumi.
Sayang,aku menyukai bencimu..
bahkan semua rasa apa pun itu asalkan darimu...
aku menyukainya..
Kelak kau akan mengerti bagaimana jika engkau menjadi aku..
Bagaimana aku harus berjuang untukmu..
Bagaimana aku memperjuangkanmu agar sekedar kau bisa melihat gigihnya cintaku padamu..
Dan bagaimana aku mati-matian untuk melawan segala yang tak mungkin menjadi mungkin hanya untuk bisa menjadikanmu untuk teman hidupku..
Kini yang tersisa hanya lah aku sendiri disini..
Yang terus melanjutkan apa yang sedang ku perjuangkan...
Meski tanpamu lagi...
Dan darimu yang tersisa hanya air mataku..
Sepi-sepinya malamku karena menangisimu..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Aku akan selalu mencintaimu di hati yang sakit ini..
Rabu, 10 Juni 2015
Ketika tak lagi kusebut namamu dalam tiap doa-doaku..
Kurasa cukup bagi hatiku untuk menyingkirkan perasaan yang tertatih menahankan segala rasa yang kau tinggali ketika kau bergegas berlari menghindari sebuah kenyataan..
Bahwa kau tak kan mampu membahagiakan..
Ketika itu tak ada kalimat yang kan kusampaikan..
Tak kan ada kusebut namamu lagi..
Hanya diriku.. hanya namaku..
Disetiap doa yang kupanjat..
Semoga aku diberi keikhlasan dalam rasa hilang ini..
Disembuhkan dari rasa sakit yang hampir membunuhku..
Kuharap aku mampu berdiri berpijak meski tanpamu..
Aku tak mau dengar tentangmu..
Walau hanya namamu..
Sebab benciku tlah lebih dulu menguasai..
Kurasa cukup bagi hatiku untuk menyingkirkan perasaan yang tertatih menahankan segala rasa yang kau tinggali ketika kau bergegas berlari menghindari sebuah kenyataan..
Bahwa kau tak kan mampu membahagiakan..
Ketika itu tak ada kalimat yang kan kusampaikan..
Tak kan ada kusebut namamu lagi..
Hanya diriku.. hanya namaku..
Disetiap doa yang kupanjat..
Semoga aku diberi keikhlasan dalam rasa hilang ini..
Disembuhkan dari rasa sakit yang hampir membunuhku..
Kuharap aku mampu berdiri berpijak meski tanpamu..
Aku tak mau dengar tentangmu..
Walau hanya namamu..
Sebab benciku tlah lebih dulu menguasai..
Selasa, 09 Juni 2015
Sajak Terakhir untukmu
telah kurangkai ribuan sajak tentang kita
hingga aku tak pernah bisa mengingat kata perkata yg tercantum disana
banyak kalimat ku reka-reka
untuk gambarkan rasa yg tercipta
Namun ketika aku menuliskannya lagi
aku terhenti
mungkin tanganku takan bisa lagi bercerita tentangmu
melukiskan indah dan buruknya cinta yg terjalin sekian waktu
karna kini aku masih mencari
kata yg lebih sempurna daripada cinta
karna sajak yg kugubah selama ini
tak cukup untuk mengibaratkannya
maka kini cukuplah hatiku yg bercerita
tentang cinta dan kasih sayang yg tiada terhingga
untukmu kekasihku
kau tak perlu lagi mencari makna dibalik kata yg kutuliskan
kini kau hanya perlu peka terhadap apa yg kurasakan.
hingga aku tak pernah bisa mengingat kata perkata yg tercantum disana
banyak kalimat ku reka-reka
untuk gambarkan rasa yg tercipta
Namun ketika aku menuliskannya lagi
aku terhenti
mungkin tanganku takan bisa lagi bercerita tentangmu
melukiskan indah dan buruknya cinta yg terjalin sekian waktu
karna kini aku masih mencari
kata yg lebih sempurna daripada cinta
karna sajak yg kugubah selama ini
tak cukup untuk mengibaratkannya
maka kini cukuplah hatiku yg bercerita
tentang cinta dan kasih sayang yg tiada terhingga
untukmu kekasihku
kau tak perlu lagi mencari makna dibalik kata yg kutuliskan
kini kau hanya perlu peka terhadap apa yg kurasakan.
Haii jiwa..
Yang gelisah tak tentu rasa..
Berdamailah..
Aku hanya perlu sejenak waktu untuk menikmati ketenangan dalam berperasaan..
Aku takut terlalu terburu
Dan menjadi menyesal kelak..
Haii hati..
Yang mudah berubah..
Menetaplah pada satu hati..
Jangan goyah untuk mencari lagi..
Bila yang ada selalu membahagiakan..
Mengapa masih berharap lebih..
Aku takut bila terlalu memaksakan
Akan kehilangan yang selalu ada..
Haii batin..
Yakini keadaan..
Syukuri apa yang tlah didapat..
Jangan jadi serakah..
Aku takut nanti tak akan dapat apa-apa..
Aku sedang berperang melawan diriku sendiri..
Menghancurkan benteng keegoisanku..
Menaklukan sifat burukku..
Mencoba berdamai pada musuh yang ada pada diriku..
Lalu bersahabat pada diriku..
Semoga..
Yang gelisah tak tentu rasa..
Berdamailah..
Aku hanya perlu sejenak waktu untuk menikmati ketenangan dalam berperasaan..
Aku takut terlalu terburu
Dan menjadi menyesal kelak..
Haii hati..
Yang mudah berubah..
Menetaplah pada satu hati..
Jangan goyah untuk mencari lagi..
Bila yang ada selalu membahagiakan..
Mengapa masih berharap lebih..
Aku takut bila terlalu memaksakan
Akan kehilangan yang selalu ada..
Haii batin..
Yakini keadaan..
Syukuri apa yang tlah didapat..
Jangan jadi serakah..
Aku takut nanti tak akan dapat apa-apa..
Aku sedang berperang melawan diriku sendiri..
Menghancurkan benteng keegoisanku..
Menaklukan sifat burukku..
Mencoba berdamai pada musuh yang ada pada diriku..
Lalu bersahabat pada diriku..
Semoga..
kulafazkan irama sendu yg datang menghampiri
Tersebab sebuah kata yg kau ucap untuk menjauh pergi
Ya,,,
Kita memang sering bercerita tentang mimpi
Tentang kebebasan yg ingin diraih jauh dari sini
Tentang masa depan ketika kita berimajinasi bahwa kita kan berada dalam satu atap yang sama..
Mimpi kita sama...
Mencari hal yg lebih indah diluar sana
Sedang menjalani hidup sendiripun tak terpikir bagaimana jadinya
Namun kini aku akan sedikit mengerti
Takan menangis dan merengek lagi
Karna pada akhirnya kita akan berpisah jua
Ini hanya masalah waktu
Entah aku atau kamu terlebih dahulu
Jika kau ingin pergi
Pergilah,,,
Jangan jadikan aku sebagai penghalangmu
Karna ini hanya perpisahan kecil
Yg tak perlu kita tangisi
Mungkin akan sakit
Tapi tak apa
Karna kau pasti akan menyisakan senyum sedikit diujung perjumpaan kita
Untuk kasih yang tak sampai...
Tersebab sebuah kata yg kau ucap untuk menjauh pergi
Ya,,,
Kita memang sering bercerita tentang mimpi
Tentang kebebasan yg ingin diraih jauh dari sini
Tentang masa depan ketika kita berimajinasi bahwa kita kan berada dalam satu atap yang sama..
Mimpi kita sama...
Mencari hal yg lebih indah diluar sana
Sedang menjalani hidup sendiripun tak terpikir bagaimana jadinya
Namun kini aku akan sedikit mengerti
Takan menangis dan merengek lagi
Karna pada akhirnya kita akan berpisah jua
Ini hanya masalah waktu
Entah aku atau kamu terlebih dahulu
Jika kau ingin pergi
Pergilah,,,
Jangan jadikan aku sebagai penghalangmu
Karna ini hanya perpisahan kecil
Yg tak perlu kita tangisi
Mungkin akan sakit
Tapi tak apa
Karna kau pasti akan menyisakan senyum sedikit diujung perjumpaan kita
Untuk kasih yang tak sampai...
Rabu, 03 Juni 2015
Untuk asa ku yang kini tlah kehilangan mu..
Untuk asa ku..janganlah lagi kau bersedih..
Kini tibalah waktu diamana kau tak bisa lagi terus menggenggam jemari hati nya untuk bertahan pada hati mu...
Untuk asaku...
Lepaskan, dan biarkan dia pergi menjauh dari mu...
Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia pergi..
Ribuan puisi duka kehilangannya terkarya begitu saja..
Seperti tak ada yang membatasi tiap kata..
Semua tercipta begitu sempurna..
Seakan fasih bahwa benar aku kehilangan..
Puisi duka kepergiaannya..
Mengiringi isak tangis yang kusembunyikan dari dunia..
Karna Aku tak ingin mereka tau..
Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia meninggalkan kenangan..
Tak akan ada cerita yang sama..
Yang bisa menggantikan perannya dihidupku..
Ia begitu bearti setelah ia pergi..
Seperti sebuah lirik tanpa melodi..
Semua terasa hambar..
Sejak ia tak lagi disini semua terasa begitu kosong..
Semua semangat ikut menggantung..
Aku kehilangan banyak tentang dia..
Mungkin ia tak tau..
Begitu dalam aku mencintainya..
Sampai aku tak bisa ikut pergi..
Melepaskan diri dari yang ia tinggali..
Dan ini..
Entah puisi yang keberapa kalinya tentang kehilangan..
Aku tak pernah menghitungnya..
Sama seperti rinduku yang entah keberapa kalinya hadir menyesatkan jiwaku..
Ah sudahlah..
Aku bukan penyair hebat..
Yang bisa menjelma pada kata indah..
Aku hanya seseorang yang mudah menuliskan kata tanpa mudah dipahami (olehnya...)
Aku tak cukup pintar buat ia mau membaca tiap coretan tintaku..
Karna kutau pasti ia tak suka pada puisi..
Tapi ini jelas terbaca bahwa puisiku masih sama tentang ia..
Tentang kehilangan...
Kini tibalah waktu diamana kau tak bisa lagi terus menggenggam jemari hati nya untuk bertahan pada hati mu...
Untuk asaku...
Lepaskan, dan biarkan dia pergi menjauh dari mu...
Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia pergi..
Ribuan puisi duka kehilangannya terkarya begitu saja..
Seperti tak ada yang membatasi tiap kata..
Semua tercipta begitu sempurna..
Seakan fasih bahwa benar aku kehilangan..
Puisi duka kepergiaannya..
Mengiringi isak tangis yang kusembunyikan dari dunia..
Karna Aku tak ingin mereka tau..
Mungkin ia tak tau..
Sejak hari dimana ia meninggalkan kenangan..
Tak akan ada cerita yang sama..
Yang bisa menggantikan perannya dihidupku..
Ia begitu bearti setelah ia pergi..
Seperti sebuah lirik tanpa melodi..
Semua terasa hambar..
Sejak ia tak lagi disini semua terasa begitu kosong..
Semua semangat ikut menggantung..
Aku kehilangan banyak tentang dia..
Mungkin ia tak tau..
Begitu dalam aku mencintainya..
Sampai aku tak bisa ikut pergi..
Melepaskan diri dari yang ia tinggali..
Dan ini..
Entah puisi yang keberapa kalinya tentang kehilangan..
Aku tak pernah menghitungnya..
Sama seperti rinduku yang entah keberapa kalinya hadir menyesatkan jiwaku..
Ah sudahlah..
Aku bukan penyair hebat..
Yang bisa menjelma pada kata indah..
Aku hanya seseorang yang mudah menuliskan kata tanpa mudah dipahami (olehnya...)
Aku tak cukup pintar buat ia mau membaca tiap coretan tintaku..
Karna kutau pasti ia tak suka pada puisi..
Tapi ini jelas terbaca bahwa puisiku masih sama tentang ia..
Tentang kehilangan...
UNGU - Aku Tahu | Official Video Clip
Aku masih terjaga dari rasa kantuk yang sebenarnya aku tak kuasa
Aku masih terjaga untuk tetap menatap layar bening tanpa perintah
Jariku tak berhenti menari nari diatasnya
Mencoba tuliskan sebuah puisi tentang kerinduan meski aku bukan pujangga
Pedih itu terasa bila kusadar kau tak sedang di sini
Kau yang tak pernah bertatap muka denganku untuk sekedar menghafal wajahmu dalam memori
Kau yang perlahan mengaburkan duniaku tentang segala yang pernah kulewati
Teringat jelas sapamu dari ujung telfonmu yang jauh disana
Yang bahkan aku tak tahu kau sedang berada dimana
Sinarmu hanya nampak dari celah celah angan yang kubangun sendiri
Resahku pun mulai nampak jika ternyata hanya aku yang terlarut sendiri
Meski aku tau aku tak berhak menghakimi
Untuk takdirNya yang aku tak pernah mengira
Hingga sejauh ini telah perkenankan aku merasa
Merangkum hari demi hari menjadi tumpukan cerita dalam hati
Meski samar samar dan kadang aku berpikir ini hanyalah mimpi
Mimpi yang membuatku harus terbangun
Dan menjadikannya terjawab pasti pada suatu masanya nanti
Apa yang terjadi pada harimu??
Ceritakan padaku meski aku tak bisa membantu sepenuhnya tapi biarkanlah kehadiranku menenangkan sebagian resahmu..
Biarkan hadirku ceriakan segala bentuk senyapmu..
Aku.. Membiarkan diri menjadi rumahmu.. Tempat dimana kau bisa tinggali..
Tempat dimana kau bisa pulang kapan pun itu..
Sayang...
Sesakit apa perihmu??
Dan tentang Duka yang selalu kau simpan itu, bisakah kau bagi denganku..
Kisahkan denganku..
Dan kita laluinya bersama..
Bila aku tak bisa sepenuhnya untukmu..
Tetaplah semangat..
Hapus tangismu..
Aku tak akan memaksa dan mencampuri tentang hidupmu..
Tapi adilkah ini untuk hatimu..?
Kau membiarkannya sendiri..
Membiarkan jiwamu terbungkus oleh kekosongan yang tak bisa kumengerti..
Sayang..
Memang ada hal yang tak bisa kita bagi dengan siapa pun..
Tapi tak seharusnya kau bungkam setiap kali kutanya..
Aku rumahmu..
Aku yang selalu menunggu..
Jangan kau diami aku karna semua masalah yang kini ada..
Ceritakan padaku meski aku tak bisa membantu sepenuhnya tapi biarkanlah kehadiranku menenangkan sebagian resahmu..
Biarkan hadirku ceriakan segala bentuk senyapmu..
Aku.. Membiarkan diri menjadi rumahmu.. Tempat dimana kau bisa tinggali..
Tempat dimana kau bisa pulang kapan pun itu..
Sayang...
Sesakit apa perihmu??
Dan tentang Duka yang selalu kau simpan itu, bisakah kau bagi denganku..
Kisahkan denganku..
Dan kita laluinya bersama..
Bila aku tak bisa sepenuhnya untukmu..
Tetaplah semangat..
Hapus tangismu..
Aku tak akan memaksa dan mencampuri tentang hidupmu..
Tapi adilkah ini untuk hatimu..?
Kau membiarkannya sendiri..
Membiarkan jiwamu terbungkus oleh kekosongan yang tak bisa kumengerti..
Sayang..
Memang ada hal yang tak bisa kita bagi dengan siapa pun..
Tapi tak seharusnya kau bungkam setiap kali kutanya..
Aku rumahmu..
Aku yang selalu menunggu..
Jangan kau diami aku karna semua masalah yang kini ada..
Langganan:
Postingan (Atom)