Senin, 11 Juli 2016

Sebatas Hayal

Memang ini hanya sebatas hayal, bagi seseorang seprti ku, hal besar yang hanya dapat di raih oleh orang-orang yang memiliki kualitas tinggi, otak yang cerdas, pelajar keras dan seseorang yang gigih berusaha hanyalah sebuah mimpi dan hayal untuk ku.
Aku menyadari, aku bagai pungguk yang merindukan bulan. Aku hanya bermodalkan harapan dan doa. Berharap tuhan memberikan keberuntungan bahkan keajaiban.
Aku sangat tahu diri, sangat menyadari kapasitas kemampuan ku, Tapi, tidak boleh kah seseorang seperti ku memiliki angan dan ingin yang tinggi, bahkan yang tidak mungkin untuk ku dan yang tidak mungkin terjadi pada ku di pandangan semua orang yang mengenalku.
Baik,
Ku akui hal itu memang tidak mungkin terjadi pada ku, bahkan mustahil. Tapi 1 yang ku percayai, tidak ada yang tidak mungkin bagi allah. Sungguh menyedihkan bagi hati dan perasaan ini, ketika semua orang menganggap keinginan mu tidak akan pernah terwujud dan tidak akan mungkin kau dapatkan. Ya, benar. Aku pun tidak ingin memunafik kan diri dan hati ku, jelas terlihat bahwa apa yang aku inginkan dan aku harapkan sangat tidak mungkin bagi ku.
Tapi...
Apakah berdosa jika memiliki mimpi? apakah berdosa jika mengharapkan belas kasih tuhan? apakah berdosa mengharapkan keajaiban dan keberuntungan?
Memang tidak ada Visi Misi terbaik yang ku ciptakan dalam diriku untuk menunjang keinginanku.
Tidak ada cita-cita yang besar juga untuk keinginan tersebut.

Bagi Sebuah Nama

Kutitipkan cerita singkat pada malam
Semoga gemanya sampai hingga diterima sang Maha cinta
Bagi sebuah nama yang disimpan oleh-Nya
Dalam buku catatan semesta
Aku masih tetap di sini
Mendoakanmu di mana pun kau berada
Semoga harimu selalu cerah
Secerah harapan-harapan para pemuda pengejar cita
Semoga kau selalu dijaga oleh sayap-sayap pelindung para utusan-Nya
Hingga saatnya tiba
Untuk-Nya mempertemukan kita
Pada suatu hari di mana bahagia adalah jawabnya
Ku pikir kita akan bahagia..
Memeluk kenikmatan..
Bersama berdua satu tujuan..
Tapi lagi dan lagi kita gagal Mempersatukan perbedaan..
Kita sulit mengatur perasaan ini..
Perasaan sayang yang sering disalah artikan..
Perasaan cinta yang sering tak dimengerti..
Perasaan untuk kita yang masih saja menjadi perdebatan antara kita..
Aku kecewa..
Bukan karnamu..
Tapi tepatny pada diriku sendiri yang tak pandai bersikap..

Kupikir kita akan tetap pada cerita yang sama..
Kupikir masih aku pemeran utamanya..
Kupikir masih kau pendampingnya..
Tapi ternyata ceritanya tlaH berbeda..
Aku kecewa..
Bukan karnamu..
Tapi tepatnya pada diriku yang tak mampu bertahan pada kesulitanmu..
Aku kecewa..
Ternyata kita bukanlah pasanganny..
Yang ditakdirkan untuk satu..