Mengapa kau terus membuat cinta ini menjadi benci? apa yang kau inginkan?
tidak kah kau tau bahwa aku tidak ingin membenci apa yang pernah sangat ku cintai?
Namun mengapa kau semakin membuat nya kacau balau? bahkan kau membuat rasa iba ini menghilang tak tersisa. Sudah berulang kali ku katakan, namu kau terus merubah nya menjadi sebuah benci yang tak ku inginkan. Tanyakan lah pad hati mu apa yang sesungguh nya kau rasakan? apa yang sesungguhnya kau inginkan?
Tidak kah benar kau tidak bisa menerima suatu keputusan yang menyakitkan yang seseorang buat untuk mu karna mereka tak tahan berada di samping mu? Tidak kah kau mengerti dan tidak kah kau menyadari bahwa dalam memahami perasaan dan hati seseorang itu kau tidak bisa melangkah terlalu jauh ke depan? Merendahlah sedikit. Turunlah sedikit saja dalam memahami hati dan perasaan orang lain. karna jika kau terus berada di atas, ku pastikan kau akan terus kehilangan.
Entah apa yang ada di fikiran mu. Teruslah seperti itu, maka keadaan pun akan terus berubah tanpa happy ending.
Cinta tidak bisa di paksakan. Bisakah kau mengerti akan hal itu? bisa kah kau berkata pada diri mu untuk bisa dengan ikhlas merelakan dan menerima bahwa kisah cinta ini telah usai?
Bisa kah kau mengerti bahwa kisah ini berakhir karna aku bukan orang yang tepat berada di samping mu. Bisakah kau menerima bahwa aku bukan lau seseorang yang sanggup berada di dekat mu? memahami semua kesempurnaan mu? Maaf karna pada kenyataan nya adalah aku hanya lah seorang wanita biaasa.
Dan aku benci ketika kamu mengatakan seolah kamu sangat lah mengetahui tentang hidup ku yang telah ku bangun ini? kamu hanyalah api yang sesaat membara dalam hidup ku. Tidak perduli apa pun yang orang lain katakan tetang ku kepada mu. Ingatlah, mereka hanya menilai ku melalui masa lalu ku. Mereka tidak pernah mengenalku seutuh nya. Ingat lah bahwa mereka tidak sama sekali berperan dalam kehidupan ku. mereka hanya penonton ulung yang hanya tau jalan cerita nya. bukan yang mengetahui kebenran nya. Tolong sampaikan pada hati mu dan mereka yang hanya mampu berkomentar tentang baik dan buruk nya kehidupan ku. Bahwa hati mu dan mereka yang sok tau itu bukan lah pemeran dalam cerita hidup ku.
Kini kamu tau? Benci ini telah menjalar dalam seluruh hembusan nafasku. Tidak tersisa sedikit pun iba mendengar semua keluh dan permohonan mu. Tahukah kamu? Betapa sangat tidak ingin nya mengetahui sedikti pun tentang mu. Tahukah kamu? bahwa keperduliaan ini telah kau buat mati untuk mu.
Pergilah dan jangan pernah kembali. Karna ku pastikan jika kau kembali, akan kau dapat kebencian yang semakin mendarah daging dalam hidup mu.
Kamis, 25 Februari 2016
Senin, 01 Februari 2016
Aku ingin punya sayap...
Aku ingin merasakan hembusan angin membawaku melayang terbang jauh ke angkasa, melihat semua keindahan dunia ini. Seperti burung itu.
Entah apa nama nya...namun betapa beruntung nya burung itu bisa terbang melayang, melihat dan merasakan indah nya dunia yang mungkin tidak akan pernah aku dapatkan dan tidak akan pernah aku rasakan apa yang dia rasakan. sekeras apa pun ku berusaha untuk terbang, aku tidak memiliki sayap.
Karena aku bukan lah seorang malaikat. Aku bukanlah yang tuhan ciptakan menjadi malaikat.
Bukan, entah apa nama nya? Tapi aku sunggu iri melihat burung burung yang mampu terbang, bebas, ia mampu mengepakan sayap nya hingga tinggi. Dan aku, aku hanya bisa menatap keindahan nya, aku hanya bisa bertanya "seperti apakah rasa nya"? boleh kah aku merasakannya juga? bisa kah aku memiliki sayap seperti burung itu? hanya pertanyaan itu yang selalu mampu ku lontarkan untuk tuhan.
Entah berdosa atau tidak. tapi aku terus menunggu tuhan menjawab pertanyaan ku. Entah akan menjadi nyata atau hanya akan menjadi angan angan yang menyesakkan hembus nafasku. Terserah pada tuhan akan menjadikan ku seperti apa di masa depan. Entah memburuk, entah dia akan memberiku sayap sehingga aku bisa terbang tinggi keangkasa.
Aku ingin merasakan hembusan angin membawaku melayang terbang jauh ke angkasa, melihat semua keindahan dunia ini. Seperti burung itu.
Entah apa nama nya...namun betapa beruntung nya burung itu bisa terbang melayang, melihat dan merasakan indah nya dunia yang mungkin tidak akan pernah aku dapatkan dan tidak akan pernah aku rasakan apa yang dia rasakan. sekeras apa pun ku berusaha untuk terbang, aku tidak memiliki sayap.
Karena aku bukan lah seorang malaikat. Aku bukanlah yang tuhan ciptakan menjadi malaikat.
Bukan, entah apa nama nya? Tapi aku sunggu iri melihat burung burung yang mampu terbang, bebas, ia mampu mengepakan sayap nya hingga tinggi. Dan aku, aku hanya bisa menatap keindahan nya, aku hanya bisa bertanya "seperti apakah rasa nya"? boleh kah aku merasakannya juga? bisa kah aku memiliki sayap seperti burung itu? hanya pertanyaan itu yang selalu mampu ku lontarkan untuk tuhan.
Entah berdosa atau tidak. tapi aku terus menunggu tuhan menjawab pertanyaan ku. Entah akan menjadi nyata atau hanya akan menjadi angan angan yang menyesakkan hembus nafasku. Terserah pada tuhan akan menjadikan ku seperti apa di masa depan. Entah memburuk, entah dia akan memberiku sayap sehingga aku bisa terbang tinggi keangkasa.
Langganan:
Postingan (Atom)