Rabu, 20 Januari 2016

Tenggelam dalam sepi
Bersama kelam disenja ini
Ku terkepung dalam rintihan tak bertepi
Menjerit dalam sunyi
Aku sendiri,,,
Terasa sendiri
Berlagu sendu,,,
Meratap pilu,,,
Akankah kesumbangan berubah harmonis ?
Sedang nada-nada beriring kian meringis
Aku menangis,,,
Terasa teriris,,,
Kala awan putihku memudar menjadi titik-titik kecil diatas sana
Lantas siapa lagi yang meneduhkanku ?
Yang setiap saat hadir menyamarkan tangisku
Dengan caranya
Kini aku sendiri,,,
Dengan semua kegundahan yang kau beri
Aku hanya butuh alasan
Kemudian melepasmu pergi

Selalu ada alasan mengapa ada pertemuan yang kadang sering disesali..
Selalu ada sebab mengapa perpisahanlah jalan yang terbaik..
Apa Kau tau..
wahai hati..
Meski kau meraung menangisi kehilangan itu tak kan bearti..
Dia yang pergi meninggalkan tlah berbahagia..
Tlah memiliki cerita sendiri..
Sedang kau??
Sudahlah sudah..
Mungkin suatu hari nanti Tuhan akan berikan pengantinya..
Yang bukan sumber kesedihanmu..
Persiapkan dirimu..
Persiapkan hatimu..
Akan ada satu masa dimana rasa pedih kehilanganmu berganti menjadi kebahagiaan..
Tenanglah tenang wahai hati..
Tuhan bukan sengaja memisahkanmu..
Tapi Tuhan membiarkanmu larut terpuruk lalu setelah itu kau akan bahagia selamanya (amiin)..
Tuhan bukan dengan sengaja memberikan jarak.. 
Tapi pahamilah selalu ada kebaikkan..
Akan ada pelajaran yang mendewasakan..
Kau akan mengerti dari kehilangan..
Bahwa kebersamaan itu mahal harganya..
Kau takkan bisa membelinya..
Maka hargai setiap detik yang terlewTi bersama..
Wahai hati..
Bersabarlah sekali lagi..
Jodoh pasti tiba..
Membawa cerita yang baru..


.Drama Ulung.

Aku bosan dengan drama mu yang datang membawa cinta, lalu pergi meninggalkan luka dan kembali sesuka hati..
Aku bosan dengan drama mu yang mengaku setia namun dilain hari kutemui tak begitu lagi
Aku bosan dengan drama mu yang berjanji berubah namun tetap saja tak pernah jadi nyata
Aku bosan dengan drama-drama mu.. 
Bukankah kamu juga akan merasakan hal yang sama bila diperlakukan sedemikian rupa
Sebenarnya apa yang kamu cari ?
Sebenarnya apa yang kamu mau ?
Berlaku benar tapi salah
Berlaku salah lebih salah lagi
Kenapa suka mencari panggung
Apa ingin mempertontonkan bahwa mampu menjadi penguasa drama percintaan?
Lantas dengan mengecewakan pun menyakiti akan merasa bangga?
Seperti itukah?


Aku memilih diam..
Sebab diamku kaN mengisyaratkan tuk ku menyerah saja dari perjaanan mencintaimu...
Karna ku tau..
Mimpi untuk bukan untuk kita..
Tapi milikmu dengan yang lain..
Aku menyerah setelah kutau bukan aku pilihanmu..
Pergilah..
Walau aku belum bisa sepenuhnya menerima keadaan ini..
Dan mengaku ku terlalu lemah untuk menyanggupi mengikhlaskan dirimu dengan yang lain..
Pergilah..
Biarkan hatiku dengan caraku menepi..
Aku hanya ingin sendiri..
Tak ingin lagi berkawan..
Biarkan isak tangis mengiringi..
Karna setelah itu kupikir kubisa bernafas lega..
Pergilah..
Tanpa mengisyaratkan kau akan pulang..
Kutak perlu caramu mengiba kesendirianku..
Aku akan membiasakan diri bahwa semua tlah tiada..
Dan aku tak berhak lagi untuk memintamu datang walau sesekali saja..

Senin, 04 Januari 2016

Tidak Tepat! Kau Yang Mengagumi Ku

Jujur keadaan ini memang bukan keinginanku, kamu tahu ini tentang “Hati dan Perasaan” Aku tak mau melihatmu terlalu jauh menganggapku yang terbaik, aku tak mau terlalu membuatmu terbuai akan pesonaku yang tak ada artinya ini, aku juga tak mengerti kenapa kamu terlalu menganggumiku, aku tidak se-wanita wanita di sekelilingmu yang mungkin mengharapkan perhatianmu, aku tak sebaik wanita-wanita yang munkin menunggu lirikanmu sedari dulu. Aku tiada apa apa dibanding Wanita-wanita cantik dan baik hati diluar sana, tapi mengapa, mengapa kau menyandarkan hatimu padaku. Sedang hatiku begitu gersang, terjal dan berbatu. Tidakkah kau merasa sakit dengan sikap acuhku, tidakkah kau merasa tersiksa dalam penantianmu yang tak berujung itu.

Hatiku terlalu rapuh untuk menjadi pijakan perasaanmu, kamu tau aku tidak bisa mengucapkan kata “Berhenti Menunggu Ku” karena hal itu akan membuatmu hancur, aku tak mau hal itu terjadi bukan berarti itu Cinta, ini hanya sebuah perasaan yang membingungkan seperit sesuatu dalam kotak Pandora yang siap menghancurkan diriku dan dirimu. Kau menungguku terlalu lama membuat hatiku serba-salah, kamu tau bagaimana sikapku mencoba membuatmu membenciku, namun lagi-lagi hal itu tidak membuatmu menjauhiku. Aku sendiri sangat membenci diriku yang seperti ini, membenci perasaan ku yang tidak lapang dada menerima hatimu, tapi aku sadar hati dan cinta satu kesatuan yang tak terpisahkan ia akan sakit bila dipaksa, “hati tau menempatkan kepada siapa ia harus berlabuh meskipun sang raga berlari kencang untuk menghindari maka cinta yang terlahir dari hati ,akan selalu kembali kepada orang yang tepat”. Sayangnya,  hatiku saat ini tidak memilihmu sebagai mahligai cintanya, seberapa kuat aku mencoba untuk mencintaimu, tapi sayang, hati ini terus dan terus saja menjauh dan menghindar hingga aku tak mampu lagi memaksanya.

Cukup sudah...hentikan saja, andai aku bisa mengatakan kalimat itu kepadamu mungkin kamu tidak akan sejauh ini  berharap padaku dan menghabiskan waktu untuk menungguku, memperhatikanku meski tak pernah kata cinta terucap dari mulutku. Sampai kapan kamu akan seperti ini, perasaan ini tidak lebih menganggap dirimu sebagai laki-laki yang paling ia sayangi, namun perasaan ini juga tidak menempatkanmu sebagai pria yang dapat mengisi separuh ruang hampa di hatinya. Itulah kenyataan yang aku ingin kamu tahu. Seberapa angkuh pun diriku memperlakukanmu hanya menyiksaku karena kau laki-laki yang kusayang tapi bukan pria yang hatiku inginkan untuk dimiliki.

Aku tak mau nanti kita hanya berbicara tentang “rasa sakit”,sakit dua hati yang tidak seharusnya dikarenakan cinta yang menguasai salah satu pemilik-nya, sedang yang satunya juga sakit karena tidak mau menyakiti. Yah...memang itulah salah salah satu keahlian Cinta, ia tau bagaimana membuat Galau hati manusia, ia tau membuat rasa “Tidak Enak dan Serba Salah” dan ia Sangat pandai mengacaukan hubungan pertemanan. Itu gara-gara cinta, andai saja ia tidak muncul dihatimu, tidak ada rasa serba-salah tidak ada rasa sakit yang muncul, ingin aku menganggap Cinta seperti itu. Tapi, Terlalu egois aku menyalahkan Cinta, sedang aku sendiri yang tak mengerti. Cinta itu selalu menaklukan hati yang tepat. Masalah yang sebenarnya hanya ada di hati ku, aku yang tidak memiliki cinta untuk mu dan ketidak mampuanku untuk menghentikanmu, hanya itu, memang cuma itu permasalahannya. Sudahlah jangan lagi diteruskan, aku hanya berharap waktu yang bisa menjelaskan semua ini, karena mulut dan hatiku tidak lagi  mampu merefleksikannya, biarlah ku tunggu sebentar lagi...meski itu entah sampai kapan bisa kembali persis sebelum Cinta itu menaklukan hatimu.