Selasa, 07 Juli 2015

Sebut saja aku seorang apatis yang tak punya hati
Yang melaju semauku..
Tanpa kulihat disisi kanan dan kiriku..
Aku tak peduli tentang apa penilaianmu..
Seberapa positive-negative pandanganmu kearahku..
Yang Aku mau lakukan semua sesuai keinginanku..
Yang terpenting Tidak membebanimu..
Jadi.. bisakah kau bungkam? setidaknya diam setiap kali melihatku ada dihadapanmu??
Tak perlu banyak bicara hanya untuk membahas seseorang sepertiku..
Selagi kutak merugikan..
Bahkan tak membuatmu malu..
Bisakah kau duduk manis..
Aku membenci..
Tapi aku hanyalah seorang apatis yang tanpa rasa..
Aku hanya berjalan seperti apa skenario Tuhanku..
Aku tak menuntut apa-apa..
Karna aku bukan siapa-siapa..
Seharusnya kau pun sama..
Jangan terlalu pintar menilai orang lain tanpa melihat kurangmu apa..
Jika ku hanya diam..
Kau pun turut diam..
Bukan berceloteh dibelakangku..
Bisakah kita jalani hidup masing-masing..
Aku dengan milyaran cita-citaku..
Kau dengan mimpi yang kau sebut harapanmu..
Aku tak pernah menganggu..
Kau pun harus..
Kita atur cara kita masing-masing..
Bisakah????

Kamis, 02 Juli 2015

:'(

Tuhan...

Kini aku semakin sulit bernafas. Kau tau seberasa keras usahaku menghela nafasku saat cinta ada di hadapan ku. Tuhan...ku pasrahkan segala rasa dan hati ini pada mu.

Legakan lah sedikit saja nafas ini.

Tuhan...

Tentang kekacauan pada cinta yg kini ku miliki, tentang serpihan hati ini yg terkelopek sedikit demi sedikit, bukan kah kau tau tuhan..selalu saja ku punguti dan ku tata kembali agar terlihat seperti sedia kala, satu demi satu, sedikit demi sedikit. Kau tau betapa ku menjaga hati ini agar tak pernah terlihat cacat atau bahkan retak sedikit pun.

Apa pn ku lakukan, meski tertawa terbahak bahak atas hal bodoh sekali pun demi menyembuhkan kekecewaan ku. Mengapa begitu sulit mengungkap rasa ini? mengapa lidah ini sangat sulit berucap. Mengapa lidah ini tak pernah bisa mengungkap kekecewaan?

Tuhan...

Tak pernah ku rasa sesulit ini mengungkap semua rasa yg ada. Hanya mampu ku hela nafas tak berarti ini. Aku hanya mampu terdiam. Mendengar, melihat, dan tak ada lagi yg bisa ki katakan selain semua ucap "ya".

Tuhan....

Jika memang masih kau izinkan aku tuk bisa memperbaiki kekacauan yg ada pada cinta dan hati ini. Ku mohon tunjukanlah jalan untum cinta itu. Namun jika memang hanya sesak yg akan ada, maka biarlah cinta ini hanya menjadi angan.

Tuhan...

Masih kulihat indah tawa nya, masih ku rasa manis senyum nya. Namun entah mengapa, sentuhan nya mulai membuatku merasa sakit. Genggaman nya mulai membuatku kehilangan kelembutan nya. Amarahnya mulai membuatku takut akan hilang nya pengendalian diri.

Tuhan...

Jaga cinta untuk ku, meski kini tak mampu tangan ku menggenggam erat.

Namun hilangkanlah segala rasa ini. Agar tak lagi ku rasa sedih. agar tak lagi ku rasa tangis membasahi dinding hati ini, Agar tak lagi ku rasa kecewa karna harapan yg tak sesuai lenyataan.

Tuhan...

Kaulah sang maha pemilik hati. Hanya engkau yg tau apa yg sebenar nya terjadi pada hati ini. Dunia ini milikmu tuhan...kaulah yg maha kaya. kaulah yg maha memiliki segala apa pun pada angkasa dan seluruh isi langit dan bumi ini. Tak ku harap apa pun tuk dapat ku miliki dengan kekal dan berlebih.

Tuhan...

Dengan sangat sadar aku selalu berusaha menyadarkan diri ini bahwa diri tak lebih dari seorang perempuan biasa yg lemah dan tak memiliki kelebihan yg berlebih. Hanya dalam sujud ku, ku serahkan seluruh jiwa dan raga ini pada mu. Hanya Dalam sujudku  ku jatuhkan diri ini dalam peluk mu. Hanya Dalam sujudku, ku serahkan segala nikmat rizki dan keberkahan yg kau limpahkan padaku. Dan dalam sujudku ku serahkan hidup dan mati ku pada mu. Dengan sangat sadar aku menyadari bahwa semua yg ada pada dunia ini dan semua yg kumiliki adalah milikmu seutuhnya. Ku mohon, jadikanlah aku seorang perempuan yg mampu menjaga hati dan diri ini dari segala kesilauan kemewahan dunia yg fana ini. Jadikanlah aku perempuan yg selalu mampu bersyukur atas apa yg telah kau berikan padaku.

Tuhan....

cinta ini pun milik mu, kekacauan ini, aku hanya mampu terdiam tanpa kata. jagalah cintaku dalam pelukmu, jika memang tak mampu lagi ku jaga cinta dalam peluk ku.