Jumat, 29 Mei 2015

Tuhan..
Ini bukan keluhan..
Tapi sekedar coretan hatiku yg saat ini merasa paling menyedihkan..
Bukan ku tak mensyukuri nikmat mu..
Tapi terlebih karna ku merasa tlah lama lelah..
Dan ingin pulang ketempat mu..
Ini bukan masalah hati..
atau sebuah perasaan karna letih menunggu seseorang..
Ini hanyalah rangkaian kata pelipur laraku..
Kurasa engkau lebih memahaminya dari diriku..

Tuhan.. Aku benar-benar merasa jenuh..
Adakah tempat yg lain selain ini..??
Aku benar-benar merasa capek..
Bisakah sejenak aku beristirahat..??
aku ingin kebebasan..
Tapi bukan bearti saat ini aku merasa terpenjarakan oleh keadaan ini..
Aku ingin kebahagiaan..
Tapi bukan bearti selama ini aku selalu menderita..
Aku cuma butuh waktu..
Waktu untuk mengistirahatkan segalanya..
Tuhan.. dalam sujudku..
Aku slLalu meminta agar engkau memberi keikhlasan dalam hatiku..
Aku selalu memohon kepadamu kepribadian yg selalu besyukur dalam hidupku..
Aku tlah ikhlas..
aku tlah besyukur..
Dan engkau lah yg tau rasa ikhlasku dan syukurku ini..
Tuhan.. engkau yg maha tau itu..
Tau keadaanku..
Tau bagaimana aku..
Berilah aku ketentraman dalam cemasku ini..
Berilah aku kenyamanan dalam takutku ini..
Berilah aku kedamaian dalam perang melawan diriku sendiri ini..
Berilah aku sinar terang mu..
Saat aku berada dalam gelap ini..
Tuhan.. Coretanku ini hanya coretan sepiku..
Hanya engkau yg tau maksud hatiku..
Aku yg saat ini merasa paLing menyedihkan itu berharap ada sesuatu yg lebih membahagiakan lagi..
Tuhan.. Bila air mata adalah kunci kelegaan bathinku..
Biarkan aku menangis dalam hati saja..
Dan menceritakan ini dalam tiap sujudku..
Jangan biarkan seseorang melihat tetesan demi tetesan mengalir dr sudut mataku..
Karna aku tak mau terkesan lemah..
Aku mau tetap jadi kuat..
Dan selalu mensanggupi apa yg sebenarny tak bisa ku sanggupi..
Tuhan.. Engkau yg maha memahami..
Coretan ini hanya sekedar memplongkan hatiku saja..
Karna kurasa tak cukup ku ungKapkan dalam tiap doaku saja..

Senin, 11 Mei 2015

Jangan kau rangkai kata indahmu,
bila kasarnya menghujam pedih..
Aku membiarkanmu melaju semaumu..
Bukan karna aku tak mau menghentikan hal buruk itu,
tapi aku mau kau menyadarinya..
Dan mau merubah menjadi lebih baik lagi..

sampai kapan kau terus seperti itu..
Menjadi angkuh yang tiada lawan..
Egomu pun jadi peringkat pertamanya..
Siapa yang bisa memakluminya..
Bila kau terus-terusan begini..
Ada yang beru
saha memahami kemauanmu..
Menuruti apa kehendakmu..
Sekali pun harus menjadi bodoh..
Tapi ternyata kau mengabaikanku..
Meniadakan aku, sampai aku tak pernah teranggap olehmu..
Jangan pernah kau beri harapan-harapan palsu itu..
Bila memang tak mau..
Jangan selalu kau tunjuKkan manismu itu..
Aku yang tak kuasa melihatnya..
Seakan menjadi linglung karnanya..
Dimanakah sisi baik hatimu..
Yang bisa mendamaikanku..
Walau demikian pun aku memang tak bisa pergi..
Meski kau terus acuhkanku..
Aku bertahan..
Selalu seperti itu, padahal sejujurnya aku tak pernah sanggup..
Bisakah.. Sekali lagi kau biarkan aku melupakanmu..
Jangan datang lagi walau dalam khayalku..
Jangan hampiri aku walau untuk menyapa..
Aku benar-benar ingin melepaskanmu..
Membiarkanmu begitu saja..

Kecewa

tak ingin lagi kurangkai bait cerita antara kita
karna percuma semua syair yg kugubah untukmu
kau hanya membaca tak menerka ketulusan didalamnya 
aku cukup kecewa hingga diam membisu berair mata
harusnya tak sekecewa ini
tp hatiku mungkin terlalu sakit tuk menerimanya..
kucoba lupakan, tp hujan turun membawa setetes derita aku terluka,,,
semakin terluka ku coba pejamkan , tp katamu terbayang didepan mata..
aku menangis meski tangis ini tak ku ingini
harus bagaimana aku memaafkanmu ?
aku tak ingin sendiri tanpamu
karna hariku sunyi tiada sapamu 
maaf karna aku terlalu kecewa hingga enggan bercengkrama

Ku Lupakan Cinta itu

sering kuberkicau di tengah malam
tentang cinta
tentang kekaguman
pada bulan dilangit yg menerangiku
kupandang wajahnya dibalik jendela kalbu

kuisyaratkan denting hati yg kian berpacu
berlagukan tentang dirimu
meski aku tak tau,
entah bagaimana kau pahami isi hatiku
mari kita lupakan saja
lupakan semua kata yg pernah ku ucap
lupakan mimpi-mimpi sedih yg kumimpikan tadi malam
seperti matahari pagi yg membuat kegelapan menghilang
anggap saja cinta bodoh ini tak pernah terjadi
karna bagiku,,,
aku bodoh tlah mencintaimu
dalam ketidaktauanmu

Melodi Bertinta Merah

Keletihan ini semakin membuncah
Berderu resah diujung petang yg memerah
Aku bingung,,,
Entah pada siapa harus ku berkata
Berpeluh akan tangis dipelupuk mata

Kucoba guratkan segala rasa ini
Meski ku tak tau apa yg sedang kutuliskan didalam diary
Ku ambil tinta berwarna merah
Diujung jemariku menetes kian parah
Hingga semua terasa kian pasi
Kerap berpikir ingin sekali mati
Ku layangkan khayal dalam hati ini
Menerka kegelisahan didalam diri
Saat tersisa bercak darah yg mengering diatas diary
Aku bertanya...
Apa sebenarnya yg terjadi ?
Hingga hingar jiwaku berubah
Lantunkan Melodi bertinta merah
Mungkin ini hanya keluhku saja
Yg masih kucari makna disetiap aksaranya